Friday, March 27, 2015

Orang Tua Memanjat Tembok Agar Anaknya Lulus

@TheEconomist: India's teaching standards go out the window and crib sheets come in econ.st/1xDXmnX pic.twitter.com/AIHoZyRk8K -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

India sudah menghasilkan banyak intelektual kelas dunia: Gandhi, Nehru, Sen, Tagore. Belum lagi para eksekutif perusahaan papan atas masa kini seperti Nadella, Nooyi, Narayen, Kapoor. Dan ribuan tenaga kerja bidang teknologi di seluruh dunia. Pendidikan adalah kunci kemajuan bagi negeri yang didiami semilyar manusia ini. Ditambah nilai plus: Literasi bahasa Inggris yang menonjol dibanding negara Asia lainnya.

Lalu apa yang bisa disimpulkan dari gambar ini? Penurunan kualitas? Belum bisa disimpulkan demikian. Ini mungkin efek persaingan yang semakin ketat untuk masuk perguruan tinggi ternama, yang menjamin pekerjaan yang bergaji tinggi. Semakin tinggi nilai yang dikejar, semakin tinggi si orang tua harus memanjat temboknya, hehe.

Ini fenomena masa kini. Orang tua harus ikut campur terlalu banyak dalam urusan persekolahan anaknya. Sama seperti di Indonesia, orang tua bahkan secara khusus harus ambil cuti ketika anaknya memasuki minggu ujian, agar bisa membantu anaknya belajar. Apakah anak masa kini tidak bisa mandiri mempersiapkan diri menjelang ujian? Jaman dulu orang tua kita mungkin hanya mengurusi urusan sekolah ketika pembagian raport penentuan kenaikan kelas atau karena anaknya berulah di sekolah. Di masa kini, anak makin manja di tengah fasilitas yang makin lengkap.

Friday, March 20, 2015

Letupan Kecil Mahasiswa 20 Maret 2015

Beberapa akun twitter mem-publish beberapa gambar aksi mahasiswa dari berbagai daerah. Isunya tentu saja senada dengan seruan mahasiswa Bandung di pekan sebelumnya: "SP1 (surat peringatan pertama)" untuk Jokowi-JK". Sayangnya tak banyak media, apa lagi yang mainstream, yang meliputnya. Kalaupun ada, semangatnya adalah pengurangan impact. Misal: peserta demo ratusan tapi dibilang cuma puluhan.

Akankah aksi mahasiswa mengalami pelipatgandaan dan akselerasi? Atau justru melempem lagi? Tergantung bagaimana rezim Jokowi-JK merespon tuntutan mahasiswa: Positif atau Negatif.. Berikut adalah gambar beberapa aksi mahasiswa, yang sayang jika terlewatkan, apa lagi jika tak dianggap oleh media nasional.

Gambar : Bukan Begini Caranya Bikin Singkatan

@Max_Fisher: Guys, no, this is not how acronyms work pic.twitter.com/CNj5C3VR2U -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.

Akronim terlalu pendek kurang disukai karena berisiko ditemui akronim yang sama tetapi berbeda makna. Sebalik-nya, akronim yang terlalu panjang dapat merepotkan. Kesesuaian dengan kata-kata atau makna yang diwakili merupakan hal penting, di samping perlunya akronim itu mudah diucapkan.

Konflik pengertian dengan kata lain atau akronim lain dapat menimbulkan komplikasi yang tidak perlu. Pembentukan akronim dalam perspektif etika bahasa dapat mengacu pada pendapat Wittgenstein (1889-1951, filsuf bahasa, matematika, dan logika) yang menyatakan bahwa perkataan adalah sebuah tindakan moral, sehingga perkataan yang benar adalah yang didasari dengan etika, moralitas, dan logika yang baik. (Kutipan dari Wikipedia)

Lah, kalau seperti gambar di bawah ini, ini akronim macam apa ya??

Gambar: Embrio Manusia Minggu Pertama

@CutPics: 6 day old human embryo after implanting pic.twitter.com/TswqNjskwK -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Minggu pertama konsepsi hasil rekayasa perbesaran mikroskop. Jika benar maka menakjubkan juga ya...

Kutu Rambut

@CutPics: Head louse on human hair pic.twitter.com/JpNxGHMhFn -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Ini dia yang bikin gatal di kepala. Coba perhatikan jari dan kukunya. Pantas saja harus digaruk dan di-shampoo.

Gambar : Wajah Nyamuk

@CutPics: A mosquito head, 160x zoom. pic.twitter.com/5UFLbKEshm -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Musuh manusia di malam hari, mukanya seperti ini ya... Kebayang kalau dia menggigit kulit kita.

Barrel Bomb a.k.a. Bom Gentong

@sahabatalaqsha: Ini #BomGentong rezim Assad Suriah, ini hasilnya. Foto @Stratfor & @thetimes pic.twitter.com/BCQG3Hwwuy -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Barrel Bomb adalah jenis bahan peledak yang relatif murah, bisa dibuat dengan raw material seharga USD 100-200. Ukurannya cukup besar, ya seukuran tong. Tangki air juga bisa dipakai untuk membuatnya. Daya ledaknya ya lumayan, tergantung apa yang diisi ke dalamnya. Kadang hanya campuran pupuk dengan komposisi tertentu, serta serpihan logam seperti mur dan baut. Akurasinya tentu jelek karena bentuknya yang bulat secara aerodinamis, tapi disitulah sifat berbahayanya jenis bom ini.

Bom ini tidak butuh alat peluncur khusus. Cukup pesawat yang bisa mengangkut beban berat seperti Hercules dan Antonov. Bom ini dilemparkan saja dari pintu belakang pesawat di ketinggian yang cukup, terserah mau jatuh dimana. Benar-benar random dan tanpa ampun. Tak ada perikemanusiaan.

Monday, March 9, 2015

Gambar: Fiqh Jurnalistik

@irfan_beik: Dapet kiriman gambar fiqh jurnalistik. Saya share disini ya :) pic.twitter.com/AZA5I9AUlA -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu". [Al Hujurat : 6].

Dalam ayat ini, Allah melarang hamba-hambanya yang beriman berjalan mengikut desas-desus. Allah menyuruh kaum mukminin memastikan kebenaran berita yang sampai kepada mereka. Tidak semua berita yang dicuplikkan itu benar, dan juga tidak semua berita yang terucapkan itu sesuai dengan fakta. (Ingatlah, pent.), musuh-musuh kalian senantiasa mencari kesempatan untuk menguasai kalian. Maka wajib atas kalian untuk selalu waspada, hingga kalian bisa mengetahui orang yang hendak menebarkan berita yang tidak benar.

Allah berfirman.

إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاَتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ . يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ . يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ

"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka adzab yang besar, pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Pada hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka, bahwa Allah-lah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya)". [An Nur 23-25].

Wahai para penebar desas-desus! Wahai para pembuat kedustaan! Hai orang yang tidak senang melihat orang mukmin saling mencintai sehingga dipisahkan! Hai orang yang tidak suka melihat kaum mukmin aman! Hai para pencari aib orang yang baik! Tahanlah lidahmu, karena sesungguhnya kamu akan diminta pertanggungjawaban kata-kata yang engkau ucapkan.

(Kutipan dari http://almanhaj.or.id/content/2634/slash/0/berita-dan-bahayanya/)

Sunday, March 8, 2015

Media dan Citra

Dapat gambar ini dari akun twitter Pak Mahendradatta.

Intinya, media bisa memutarbalikkan fakta jika ada kepentingan di dalamnya. Maka akan jadi pekerjaan berat bagi regulator untuk memastikan media menegakkan independensi dan adil dalam covering both sides.

Save Rakyat Kecil, Save Orang Pinggiran

#SaveKPK
#SaveAhok
#SaveHajiLulung

Segala macam hashtag berawalan SAVE sekarang menjamur di twitter. Apakah memang yang ingin diselamatkan itu pantas diselamatkan atau tidak, lain soal.

SAVE adalah salah satu perintah penting dalam aplikasi komputer perkantoran. Fungsinya untuk menyimpan file alias berkas.

Mumpung lagi jaman SAVE, mari saling mengingatkan membela orang lemah dan rakyat kecil. Yang lebih penting lagi adalah menyeru pada kebaikan serta mencegah keburukan.

#SaveWargaKebonMelati
#SaveKaliCiliwung
#SaveLabelHalal
#SaveJakartaFromAlcohol

Pandangan Muslim Mengenai Yahudi

Ada dua sudut pandang yang bertolak belakang di kalangan umat Islam mengenai Yahudi. Menggunakan bahasa NU, saya coba menyebutnya sebagai versi Gusdurian dan versi Wahabi.

Versi Gusdurian pada dasarnya menjelaskan bahwa ada banyak aliran dalam Yahudi, ada yang bersahabat dengan Islam namun ada juga yang mentalnya penjajah/zionis. Dengan yang bersahabat, maka kaum Gusdurian mengkampanyekan persaudaraan. Dengan zionis, mereka mengkampanyekan perdamaian. Jadi urusan dengan Yahudi hanya soal batas kewilayahan dan dianggap sudah selesai jika sudah hidup berdampingan secara damai (Israel dengan Palestina).

Berikut adalah petikan dari http://www.gusdurian.net/id/article/kajian/Gus-Dur-Erdogan-dan-Israel/ :
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Apa yang sebenarnya ada di benak Gus Dur ketika ia melontarkan wacana pembentukan hubungan dagang dengan Israel ketika memimpin Indonesia?

Gus Dur pertama kali menyampaikan gagasannya untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel pada gelaran Konferensi Indonesia Next di Jimbaran, Bali, hanya beberapa hari setelah ia dilantik sebagai Presiden RI. Hadir dalam pertemuan itu, Paul Wolfowitz (mantan Dubes RI untuk Indonesia) dan Harold Crouch (Ahli militer Indonesia dari ANU).

Gagasan tersebut sontak mendapatkan respons. Walaupun demikian, sebetulnya gagasan ini bukanlah hal yang baru dari Gus Dur. Sejak 1990an, ia sudah menyerukan gagasan serupa: konflik Israel-Palestina takkan berakhir jika tidak ada seorang muslim  yang menjadi penghubung.

Maka ia berangkat ke Israel, bertemu dengan beberapa orang penting bersama, dan hasilnya dicibir banyak orang.

Tapi Gus Dur rupanya tetap ngeyel. Ia tetap melanjutkan gagasan itu hingga tahun-tahun berikutnya. Belakangan, ia mengajukan argumentasinya pada tahun 2002, setelah hiruk-pikuk soal wacana itu agak sedikit memudar. Ia menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan Jennifer Byrne, jurnalis Australia.

Kata Gus Dur kurang lebih demikian, “Israel percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Jika pada negara yang tak bertuhan seperti Rusia dan RRC saja kita menjalin hubungan diplomatik, mengapa dengan Israel yang jelas-jelas bertuhan tidak? …Orang Islam itu rasional dan mengakui Israel secara diplomatis itu rasional”[1]

Gus Dur seperti ingin mengatakan: agama bukan penghalang kita untuk berdiplomasi. Seharusnya, yang dipakai sebagai nalar diplomasi adalah rasionalitas—bagaimana menempatkan posisi ‘negara’ secara rasional.

Argumen di atas, jika dilihat secara emosional dan reaksioner, akan menggiring pembaca pada tudingan bahwa Gus Dur mendukung Israel. Apalagi, mengingat ia beberapa kali bolak-balik Israel dan menghadiri undangan dari sana. Akan tetapi, dengan menginisiasi hubungan diplomatik dengan Israel, sebetulnya ada satu hal yang perlu ditangkap: ini bukan  soal dukung-mendukung. Ini soal, meminjam argumentasi Gus Dur dan Alwi Shihab di The Jakarta Post (20/11/1999), membuka jalan untuk membantu penyelesaian konflik Timur Tengah.

Secara geopolitik, Israel sebetulnya sudah bercokol di Asia Tenggara lewat Singapura. Negara tersebut sudah menjalin hubungan erat dengan Israel sejak awal kemerdekaannya. Prakondisinya mudah saja: Singapura ‘mirip’ dengan Israel, terjepit di antara dua kekuatan besar yang tidak menyukai dirinya (baca: Indonesia dan Malaysia).

Dus, dengan membuka hubungan diplomatik, peta geopolitik Asia Tenggara bisa sedikit bergeser. Ini menjadi satu keuntungan bagi Indonesia dalam relasinya dengan Singapura.

Bagi Indonesia sendiri, sebetulnya, membuka hubungan diplomatik dengan Israel membuka peluang untuk memosisikan Indonesia lebih aktif dalam proses rekonsiliasi konflik. Indonesia sudah terlebih dulu punya hubungan diplomatik dengan Palestina, dan Dubes Palestina sudah bercokol lama di Jakarta. Dengan demikian, Indonesia akan punya peluang lebih besar dalam memediasi Israel dan Palestina tanpa ada hambatan politik yang berarti.

Di sinilah ‘cerdas’-nya Gus Dur. Membuka hubungan diplomatik bukan berarti ‘mendukung’ Israel. Ini soal siasat. Jika Indonesia tidak membuka relasi pertemanan yang lebih baik, bagaimana mungkin Indonesia bisa tampil dalam proses perdamaian?

Artinya, membuka hubungan diplomatik dengan Israel bukan berarti ‘mendukung penjajahan Israel atas Palestina’ seperti banyak dituduhkan selama ini, tetapi justru ‘turut serta menjaga ketertiban dunia’ sebagaimana diamanatkan Konstitusi.

Inilah ‘ijtihad’ yang coba diambil Gus Dur. ‘Ijtihad’ ini bukannya tidak berisiko. Risiko terbesar adalah ditolak warganya sendiri. Inilah yang menghampiri Gus Dur ketika ia menjadi presiden. Hambatan lainnya, tentu saja, soal yang remeh-temeh dalam politik internasional –keamanan regional, posisi Indonesia dalam pergaulan di negara-negara mayoritas Islam, spionase dan intelijen, hingga mobilitas orang dan keamanan nasional.

Namun, jika risiko tersebut tidak diambil, apa arti dari sebuah kebijakan politik? Plus dan minus dari suatu kebijakan pasti ada. Yang perlu dimiliki oleh seorang kepala negara adalah keberanian. Inilah yang dipunyai dan diajarkan oleh seorang Gus Dur ketika ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Versi kedua adalah versi "Wahabi" menurut kacamata NU. Menurut versi ini, upaya Yahudi mencelakakan umat Islam sudah dilakukan sejak negara Islam berdiri di Madinah. Dan baru berakhir nanti menjelang hari kiamat, saat pertempuran puncak dimana seluruh Yahudi akan habis oleh pasukan Imam Mahdi. Jadi konflik Palestina vs Israel hanyalah salah satu pertempuran dari serentetan kisah sejarah Islam vs Yahudi.

Berikut kutipan dari Ust. Kholid Syamhudi :

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah permusuhan dan usaha mereka merusak Islam sejak berdirinya Negara islam bahkan sejak Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam hijrah ke Madinah sampai saat ini dan akan berlanjut terus. Walaupun tidak tertutup kemungkinan mereka punya usaha dan upaya memberantas islam sejak kelahiran beliau n . hal ini dapat dilihat dalam pernyataan pendeta Buhairoh terhadap Abu Thalib dalam perjalanan dagang bersama beliau diwaktu kecil. Allah Ta’ala telah jelas-jelas menerangkan permusuhan Yahudi dalam firmanNya:

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. (Qs. 5:82)

Melihat demikian panjangnya sejarah dan banyaknya bentuk permusuhan Yahudi terhadap Islam dan Negara Islam, maka kami ringkas dalam 3 marhalah;

Marhalah pertama:
Upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa awal perkembangan dakwah islam dan cara mereka dalam hal ini.

Diantara upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa-masa awal perkembangannya adalah:

Pemboikotan (embargo) Ekonomi: Kaum muslimin ketika awal perkembangan islam di Madinah sangat lemah perekonomiannya. Kaum muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta mereka dan kaum Anshor yang menolong mereka pun bukanlah pemegang perekonomian Madinah. Oleh karena itu Yahudi menggunakan kesempatan ini untuk menjauhkan kaum muslimin dari agama mereka dan melakukan embargo ekonomi. Para pemimpin Yahudi enggan membantu perekonomian kaum muslimin dan ini terjadi ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengutus Abu Bakar menemui para pemimpin Yahudi untuk meminjam dari mereka harta yang digunakan untuk membantu urusan beliau dan berwasiat untuk tidak berkata kasar dan tidak menyakiti mereka bila mereka tidak memberinya. Ketika Abu Bakar masuk Bait Al Midras (tempat ibadah mereka) mendapati mereka sedang berkumpul dipimpin oleh Fanhaash –tokoh besar bani Qainuqa’- yang merupakan salah satu ulama besar mereka didampingi seorang pendeta yahudi bernama Asy-ya’. Setelah Abu Bakar menyampaikan apa yang dibawanya dan memberikan surat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam kepadanya. Maka ia membaca sampai habis dan berkata: Robb kalian butuh kami bantu! Tidak hanya sampai disini saja, bahkan merekapun enggan menunaikan kewajiban yang harus mereka bayar, seperti hutang, jual beli dan amanah kepada kaum muslimin. Berdalih bahwa hutang, jual beli dan amanah tersebut adanya sebelum islam dan masuknya mereka dalam islam menghapus itu semua. Oleh karena itu Allah berfirman:Di antara Ahli Kitab ada orang yang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaranmereka mengatakan:”Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. (Qs. 3:75)Membangkitkan fitnah dan kebencian: Yahudi dalam upaya menghalangi dakwah islam menggunakan upaya menciptakan fitnah dan kebencian antar sesama kaum muslimin yang pernah ada di hati penduduk Madinah dari Aus dan Khodzraj pada masa jahiliyah. Sebagian orang yang baru masuk islam menerima ajakan Yahudi, namun dapat dipadamkan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam . diantaranya adalah kisah yang dibawakan Ibnu Hisyam dalam Siroh Ibnu Hisyam (2/588) ringkas kisahnya: Seorang Yahudi bernama Syaas bin Qais mengutus seorang pemuda Yahudi untuk duduk dan bermajlis bareng dengan kaum Anshor, kemudian mengingatkan mereka tentang kejadian perang Bu’ats hingga terjadi pertengkaran dan mereka keluar membawa senjata-senjata masing-masing. Lalu hal ini sampai pada Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam. maka beliau shallallahu ’alaihi wa sallamsegera berangkat bersama para sahabat muhajirin menemui mereka dan bersabda:يَا مَعْشَر المُسْلِمِيْنَ اللهَ اللهَ أَبِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ وَ أَنَا بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ بَعْدَ أَنْ هَدَاكُمُ اللهُ لِلإِسْلاَمِ وَ أَكْرَمَكُمْ بِهِ وَ قَطَعَ بِهِ أَمْرَ الْجَاهِلِيَّةِ وَاسْتَنْقَذَكُمْ بِهِ مِنَ الْكُفْرِ وَ أَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ “Wahai kaum muslimin alangkah keterlaluannya kalian, apakah (kalian mengangkat) dakwah jahiliyah padahal aku ada diantara kalian setelah Allah tunjuki kalian kepada Islam dan muliakan kalian, memutus perkara Jahiliyah dan menyelamatkan kalian dari kekufuran dengan Islam serta menyatukan hati-hati kalian.” Lalu mereka sadar ini adalah godaan syetan dan tipu daya musuh mereka, sehingga mereka mengangis dan saling rangkul antara Aus dan Khodzroj. Lalu mereka pergi bersama Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallamdengan patuh dan taat yang penuh. Lalu Allah turunkan firmanNya: Katakanlah: ”Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan. Katakanlah:”Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan.” Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (Qs. 3:99)Menyebarkan keraguan pada diri kaum muslimin: Orang Yahudi berusaha memasukkan keraguan di hati kaum muslimin yang masih lemah imannya dengan melontarkan syubhat-syubhat yang dapat menggoyahkan kepercayaan mereka terhadap islam. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya: Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min) kembali (kepada kekafiran). (Qs. 3:72). Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan pernyataan: Ini adalah tipu daya yang mereka inginkan untuk merancukan perkara agama islam kepada orang-orang yang lemah imannya. Mereka sepakat menampakkan keimanan di pagi hari (permulaan siang) dan sholat subuh bersama kaum muslimin. Lalu ketika diakhir siang hari (sore hari) mereka murtad dari agama Islam agar orang-orang bodoh menyatakan bahwa mereka keluat tidak lain karena adanya kekurangan dan aib dalam agama kaum muslimin.Memata-matai kaum Muslimin:Ibnu Hisyam menjelaskan adanya sejumlah orang Yahudi yang memeluk Islam untuk memata-matai kaum muslimin dan menukilkan berita Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam dan yang ingin beliau lakukan kepada orang Yahudi dan kaum musyrikin, diantaranya: Sa’ad bin Hanief, Zaid bin Al Lishthi, Nu’maan bin Aufa bin Amru dan Utsmaan bin Aufa serta Rafi’ bin Huraimila’. Untuk menghancurkan tipu daya ini Allah berfirman:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata:”Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka):”Marilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (Qs. 3:118-119)Usaha memfitnah Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam:Orang Yahudi tidak pernah henti berusaha memfitnah Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam,diantaranya adalah kisah yang disampaikan Ibnu Ishaaq bahwa beliau berkata: Ka’ab bin Asad, Ibnu Shaluba, Abdullah bin Shurie dan Syaas bin Qais saling berembuk dan menghasilkan keputusan berangkat menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam untuk memfitnah agama beliau. Lalu mereka menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Muhammad engkau telah tahu kami adalah ulama dan tokoh terhormat serta pemimpin besar Yahudi, Apabila kami mengikutimu maka seluruh Yahudi akan ikut dan tidak akan menyelisihi kami. Sungguh antara kami dan sebagian kaum kami terjadi persengketaan. Apakah boleh kami berhukum kepadamu lalu engkau adili dengan memenangkan kami atas mereka? Maka Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallamenggan menerimanya. Lalu turunlah firman Allah: Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kemu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati. hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (Qs. 5:49)

Semua usaha mereka ini gagal total dihadapan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan Allah membalas makar mereka ini dengan menimpakan kepada mereka kerendahan dan kehinaan.

Marhalah kedua:
Masa perang senjata antara Yahudi dan Muslimin di zaman Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam.

Orang Yahudi tidak cukup hanya membuat keonaran dan fitnah kepada kaum muslimin semata bahkan merekapun menampakkan diri bergabung dengan kaum musyrikin dengan menyatakan permusuhan yang terang-terangan terhadap islam dan kaum muslimin. Namun Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam tetap menunggu sampai mereka melanggar dan membatalkan perjanjian yang pernah dibuat diMadinah. Ketika mereka melanggar perjanjian tersebut barulah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan tindakan militer untuk menghadapi mereka dan mengambil beberapa keputusan untuk memberikan pelajaran kepada mereka. Diantara keputusan penting tersebut adalah:

Pengusiran Bani Qainuqa’Pengusiran bani Al NadhirPerang Bani QuraidzohPenaklukan kota Khaibar

Setelah terjadinya hal tersebut maka orang Yahudi terusir dari jazirah Arab.

Marhalah ketiga:
Tipu daya dan makar mereka terhadap islam setelah wafat Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam.

Orang Yahudi memandang tidak mungkin melawan Islam dan kaum muslimin selama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam masih hidup. Ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallamwafat, orang Yahudi melihat adanya kesempatan untuk membuat makar kembali terhadap Islam dan muslimin. Mereka mulai merencanakan dan menjalankan tipu daya mereka untuk memalingkan kaum muslimin dari agamanya. Namun tentunya mereka lakukan dengan lebih baik dan teliti dibanding sebelumnya. Sebagian target mereka telah terwujud dengan beberapa sebab diantaranya:

Kaum muslimin kehilangan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.Orang Yahudi dapat mengambil pelajaran dan pengalaman dari usaha-usaha mereka terdahulu sehingga dapat menambah hebat makar dan tipu daya mereka.Masuknya sebagian orang Yahudi ke dalam Islam dengan tujuan memata-matai kaum muslimin dan merusak mereka dari dalam tubuh kaum muslimin.

Memang berbicara tentang tipu daya dan makar Yahudi kepada kaum Muslimin sejak wafat Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam hingga kini membutuhkan pembahasan yang panjang sekali. Namun rasanya cukup memberikan 3 contoh kejadian besar dalam sejarah Islam untuk mengungkapkan permasalahan ini. Yaitu:

Fitnah pembunuhan khalifah UtsmanIni adalah awal keberhasilan Yahudi dalam menyusup dan merusak Islam dan kaum muslimin. Tokoh yahudi yang bertanggung jawab terjadinya peristiwa ini adalah Abdullah bin Saba’ yang dikenal dengan Ibnu Sauda’. Kisahnya cukup masyhur dan ditulis dalam kitab-kitab sejarah Islam.Fitnah Maimun Al Qadaah dan perkembangan sekte Bathiniyah. Keberhasilan Abdullah bin Saba’ membuat fitnah di kalangan kaum Muslimin dan mengajarkan saba’isme membuat orang Yahudi semakin berani. Sehingga belum habis fitnah Sabaiyah mereka sudah memunculkan tipu daya baru yang dipimpin seorang Yahudi bernama Maimun bin Dieshaan Al Qadaah dengan membuat sekte Batiniyah di Kufah tahun 276 H. Imam Al Baghdadi menceritakan: Diatara orang yang membangun sekte Bathiniyah adalah Maimun bin Dieshaan yang dikenal dengan Al Qadaah seorang maula bagi Ja’far bin Muhammad Al Shodiq yang berasal dari daerah Al Ahwaaz dan Muhammad bin Al Husein yang dikenal dengan Dandaan. Mereka berkumpul bersama Maimun Al Qadah di penjara Iraaq lalu membangun sekte Bathiniyah.Tipu daya Yahudi ini terus berjalan dalam bentuk yang beraneka ragam sehingga sekte ini berkembang menjadi banyak sekali sektenya dalam kaum muslimin, sampai-sampai menghalalkan pernikahan sesama mahrom dan hilangnya kewajiban syariat pada seseorang.Penghancuran kekhilafahan Turki Utsmani ditangan gerakan Masoniyah dan akibat yang ditimbulkan berupa perpecahan kaum muslimin.Orang Yahudi mengetahui sumber kekuatan kaum muslimin adaalh bersatunya mereka dibawah satu kepemimpinan dalam naungan kekhilafahan Islamiyah. Oleh karena mereka segera berusaha keras meruntuhkan kekhilafahan yang ada sejak zaman Khulafa’ Rasyidin sampai berhasil menghapus dan meruntuhkan negara Turki Utsmaniyah. Orang Yahudi memulai konspirasinya dalam meruntuhkan Negara Turki Utsmaniyah pada masa sultan Murad kedua (tahun 834-855H) dan setelah beliau pada masa sultan Muhammad Al Faatih (tahun 855-886H) yang meningal diracun oleh Thobib beliau seorang Yahudi bernama Ya’qub Basya. Demikian juga berhasil membunuh Sultan Sulaiman Al Qanuni (tahun 926-974H) dan para cucunya yang diatur oleh seorang Yahudi bernama Nurbaanu. Konspirasi Yahudi ini terus berlangsung di masa kekhilafahan Utsmaniyah lebih dari 400 tahunan hingga runtuhnya di tangan Mushthofa Ataturk.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Saya lebih nyaman dengan versi Wahabi, karena dalil yang ada lebih lengkap, menyeluruh, apa adanya. Tidak seperti versi Gusdurian yang miskin dalil, tidak logis jika ditinjau dari kerangka yang luas, serta terkesan dibuat-buat dan tambal sulam.

Mengapa Nahdhatul Ulama mendukung Syiah

Mengapa Nahdhatul Ulama mendukung Syiah?

Dari https://syiahali.wordpress.com/2012/10/08/syiah-aman-saat-nu-dipimpin-gus-dur/ :

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai aliran Islam Syiah secara umum bukan merupakan aliran sesat. “Tidak sesat, hanya berbeda dengan kita,” kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa 28 Agustus 2012.

Menurut dia, Syiah merupakan salah satu sekte Islam yang sudah ada sejak 14 abad lalu. Sekte ini pun ada di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia. “Pusatnya memang di Iran,” ujar Said.

Dalam pertemuan-pertemuan resminya KH. Aqil Siradj sering mengutip pernyataan pendahulunya Al-Marhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur): “NU (Nahdhatul Ulama itu Syiah minus Imamah, dan Syiah itu NU plus Imamah.” Terlalu banyak kesamaan NU dan Syiah. Bahkan peran dan posisi kiyai dalam tradisi NU sangat mirip dengan peran dan posisi Imam dalam tradisi Syiah. Hanya, di NU konsep itu hadir dalam wujud budaya, sementara di Syiah dalam bentuk teologi. Ini substansi pernyataan Gus Dur di atas.

Dari http://m.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,1-id,33335-lang,id-c,warta-t,Kiai+Said++NU+dan+Syiah+Banyak+Ketemu-.phpx :

Sabtu, 06/08/2011 18:33
Kiai Said: NU dan Syiah Banyak Ketemu

Jakarta, NU Online
Ketua umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan, antara NU dan penganut Syiah, banyak memiliki kesamaan dalam tradisi, yaitu sama-sama menghormati ahlul bait, atau keturunan Rasulullah. 

Dikatakannya, Rasulullah suatu menegaskan, dirinya tidak meminta upah dalam mengembangkan Islam, tetapi meminta agar umat Islam menghormati anak cucunya. “Kita ini bukan siapa-siapa, kecuali satu saja, mencintai keluarga Rasul,” paparnya dalam pertemuan antara Jamiyyatul Qurra wal Huffadz NU dan Iran di gedung PBNU, Sabtu (6/8).

Dituturkannya, pasca khulafaurrasyidien, orang Arab sibuk berpolitik dan terpecah belah. Ini mengakibatkan dunia ilmu pengetahuan didominasi oleh orang luar Arab. Kang Said menyebutkan sejumlah ilmuwan yang berasal dari Iran, diantaranya Imam Ghozali, Imam Ghozali, Abu Jafar Attabari, Umar bin Ubait, Washil bin Atho, Jabin bin Hayya, Ibu Sina, Al Farabi, Arrazi, Al Juwaidi dan lainnya. 

Demikian pula, penyebaran Islam di Indonesia melalui jalur Persia, selanjutnya masuk ke Gujarat sampai akhirnya tiba di Indonesia. TAk heran, Sunan Ampel merupakan salah satu keturunan dari Ja’far Shodik.

Dari http://www.muslimedianews.com/2014/01/hubungan-sunni-syiah-damai-dalam.html?m=1 :

Pernyataan Para Ulama Sunni terhadap Syiah

1.    Risalah Amman, “Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat madzhab Ahlussunnah (Hanafi, Syafi’i, Maliki, Hanbali), dua madzhab Syi’ah Ja’fariyyah dan Zaidiyyah, madzhab Ibadhiyyah dan madzhab Dzahiriyyah adalah Muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut/penganut madzhab-madzhab yang disebut di atas. Darah, kehormatan dan harta benda salah seorang dari pengikut/penganut madzhab-madzhab yang disebut di atas tidak boleh dihalalkan. Lebih lanjut, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti akidah Asy’ari atau siapa saja yang mengamalkan tasawuf  (sufisme). Demikian pula, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti pemikiran Salafi yang sejati.” (ammanmessage.com)

2.    Prof. Dr. Umar Shihab (Ketua MUI Pusat): “Syiah bukan ajaran sesat, baik Sunni maupun Syiah tetap diakui Konferensi Ulama Islam International sebagai bagian dari Islam.” (rakyatmerdekaonline.com)

3.    Prof. Dr. KH. Said Agil Siradj (Ketua Umum PBNU): “Ajaran Syiah tidak sesat dan termasuk Islam seperti halnya Sunni. Di universitas di dunia manapun tidak ada yang menganggap Syiah sesat.” (tempo.co)

4.    Prof. Dr. Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah): “Tidak ada beda Sunni dan Syiah. Dialog merupakan jalan yang paling baik dan tepat, guna mengatasi perbedaan aliran dalam keluarga besar sesama Muslim.” (republika.co.id)

5.    KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur): “Syiah itu adalah NU plus imamah dan NU itu adalah Syiah minus imamah.”

6.    Prof. Dr. Amin Rais (Mantan Ketua PP Muhammadiyah/Ketua MPR RI ): “Sunnah dan Syiah adalah madzhab-madzhab yang legitimate dan sah saja dalam Islam.” (satuislam.wordpress.com)

7.    Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta): “Syiah merupakan bagian dari sejarah Islam dalam perebutan kekuasaan, dari masa sahabat, karenanya akidahnya sama, al-Qurannya dan nabinya juga sama.” (republika.co.id)

8.    Prof. Dr. Syafi’i Ma’arif (Cendikiawan Muslim, Mantan Ketua PP Muhammadiyah): “Kalau Syiah di kalangan madzhab, dianggap sebagai madzhab kelima.” (okezone.com)

9.    Marzuki Alie (Ketua DPR RI): “Syiah itu madzhab yang diterima di negara manapun di seluruh dunia, dan tidak ada satupun negara yang menegaskan bahwa Islam Syiah adalah aliran sesat.” (okezone.com)

10.    KH Nur Iskandar SQ (Ketua Dewan Syuro PPP): “Kami sangat menghargai kaum Muslimin Syiah.” (inilah.com)

11.    KH. Alie Yafie (Ulama Besar Indonesia): “Dengan tergabungnya Iran yang mayoritas bermadzhab Syiah sebagai negara Islam dalam wadah OKI, berarti Iran diakui sebagai bagian dari Islam. Itu sudah cukup. Yang jelas, kenyataannya seluruh dunia Islam, yang tergabung dalam 60 negara menerima Iran sebagai negara Islam.” (tempointeraktif)

12.    Syaikh Ahmad Deedat, kristolog masyhur yang juga seorang ulama Sunni mengatakan: “Saya katakan kenapa Anda tidak bisa menerima ikhwan Syiah sebagai madzhab kelima? Hal yang mengherankan adalah mereka mengatakan kepada Anda ingin bersatu. Mereka tidak mengatakan tentang menjadi Syiah. Mereka berteriak: “Tidak ada Sunni atau Syiah, hanya ada satu, Islam.” Tapi kita mengatakan kepada mereka: “Tidak, Anda berbeda. Anda Syiah!” Sikap seperti ini adalah penyakit dari setan yang ingin memecah-belah. Bisakah Anda membayangkan, kita Sunni adalah 90% dari Muslim dunia dan 10%-nya adalah Syiah yang ingin menjadi saudara seiman, tapi yang 90% ketakutan. Saya tidak mengerti mengapa Anda yang 90% menjadi ketakutan. Mereka (Syiah) yang seharusnya ketakutan.

Dari kutipan-kutipan diatas kita bisa lihat bahwa ternyata ideologi Syiah sudah menggerogoti banyak kampus Islam di dunia, sehingga para lulusannya yang saat ini memegang tampuk kepemimpinan Ormas Islam menjadi lemah dan kompromistis. Entahlah apa mereka sempat mempelajari agama sempalan ini dengan lengkap atau tidak. Alhamdulillah masih ada kelompok umat Islam yang tidak terkelabui. Walaupun harus rela dapat stempel WAHABI dari mereka, yang penting kesadaran akan bahaya Syiah tetap ada. Berikut pandangan ulama besar Syaikh Hasyim Asy'ari dan NU tentang syiah:

http://m.kompasiana.com/post/read/472316/2/pandangan-nu-terhadap-syiah.html

Beliau berkata: “Di zaman akhir ini tidak ada madzhab yang memenuhi persyaratan kecuali madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali). Adapun madzhab yang lain seperti madzhab Syi’ah Imamiyyah dan Syi’ah Zaidiyyah adalah ahli bid’ah. Sehingga pendapat-pendapatnya tidak boleh diikuti” (Muqaddimah Qanun Asasi li Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’, halaman 9).

Lantas apa landasan Syaikh Hasyim mengatakan demikian?

Landasannya yaitu hadis yang ditulis Ibnu Hajar dalam Al-Shawa’iq al-Muhriqah.

Nabi SAW bersabda:

“Apabila telah Nampak fitnah dan bid’ah pencacian terhadap sahabatku, maka bagi orang alim harus menampakkan ilmunya. Apabila orang alim tersebut tidak melakukan hal tersebut (menggunakan ilmu untuk meluruskan golongan yang mencaci sahabat) maka baginya laknat Allah, para malaikat dan laknat seluruh manusia”.

Di sini jelaslah bahwa beliau memperingatkan umat islam di Indonesia, terkhususnya Nahdliyyin dari syiah, dikarenakan penyimpangan mereka dalam beberapa hal, di antaranya  caci maki dan hujatan mereka terhadap sahabat Nabi SAW. Dan peringatan beliau itu nampak jelas dalam Muqaddimah Qanun Asasi halaman 7.

Tuesday, March 3, 2015

Akun Twitter "Tak Resmi" Lion Air

@OfficialLionAir: Tweeps dalam penerbangan kalian pilih mana? Kena delay atau ngga pernah sampai ☺ selamat malam. Salam #LIONAIR" -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Setelah membuat heboh dengan twit diatas, lalu akun tersebut juga hilang. Bersamaan dengan itu, pihak Lion Air mengkonfirmasi bahwa akun tersebut bukan akun resmi. Yang resmi hanya akun Facebook mereka. Ya sudahlah. Biar jadi sejarah saja.

Monday, March 2, 2015

Hutang Rezim Jokowi 4 Kali Orde Baru

@RamsMagara: Heboh sap sep sop, utang luar negeri thn ini 4 kali utang orde baru. #SaveCucumu pic.twitter.com/UwK1KAQ7Et" -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Jokowi berhasil memecahkan rekor lagi. Cukup sekali berhutang ke luar negeri, nilainya sudah 4 kali jumlah hutang Pak Harto masa Orde Baru. Ini adalah pencapaian extra-ordinary. Rakyat kita akan makmur sejahtera dengan duit hutang ini dalam waktu dekat.

Jokowi memang tidak pernah mengecewakan rakyat pendukungnya. Hidup Jokowi... Lanjutkan!

Cinta Qur'an

@PakdeWinar: Ingin menangis lihat beliau #Malu cc @af1_ @abdullahhaidir1 @Abuhudzaifah82 @SangPemburu99 pic.twitter.com/BAS4M6D88G -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Salah seorang ulama salaf dahulu menghabiskan waktu malamnya dengan bermunajat kepada Allah dan membaca Al-Qur'an. Beliau mengulang-ulang ayat:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam, 96).

Sampai datang waktu pagi. Setelah shalat subuh salah seorang muridnya datang menemuinya menanyakan atas apa yang dilihatnya semalam. Sang guru berkata: “Tutuplah berita itu, jangan kau ceritakan kepada orang lain”. Sang murid menjawab: “Saya akan menyembunyikannya selama guru masih hidup”. Sang guru berkata: “Tatkala saya membaca ayat ini, aku merasakan dalam hati ada rasa kasih sayang, setiap kali mengulanginya maka semakin besar rasa itu oleh karenanya aku berlama-lama menikmati rasa itu”.

-       Al Aswad mengkhatamkan Al-Qur'an pada bulan Ramadhan setiap dua malam, beliau tidur antara Maghrib dan Isya dan di luar Ramadhan mengkhatamkan Al-Qur'an setiap enam hari.

-       Urwah bin Zubair setiap hari selalu membaca seperempat Al-Quran dan begitu juga dalam shalat malam, beliau tidak pernah meninggalkannya kecuali pada saat kakinya dipotong.

-       Ketika Abu Ja’far Al-Qori’ dimandikan, orang-orang melihat di antara tenggorokan dan hatinya seperti lembaran Al-Quran, yang hadir menyaksikannya tidak meragukan lagi kalau itu cahaya Al-Quran.

-       Saat Abu Bakar ‘Ayyasy menghadapi sakaratul maut saudarinya menangis. Beliau berkata: “Wahai saudariku, lihat ke pojok itu sesungguhnya saudaramu telah mengkhatamkan Al-Qur'an 18 ribu kali di situ

-       Al-A’masy berkata: “Yahya bin Watsab termasuk orang yang paling indah bacaan Qur'annya, sehingga saya ingin mengecup dahinya (sebagai penghormatan) karena saking bagusnya bacaannya. Kalau  beliau sedang membaca Al-Qur'an engkau tidak akan mendapatkan satupun gerakan di masjid seakan-akan di masjid sedang tidak ada orang" (khusyuk mendengarkan).

Berikut adalah salah satu doa agar hati ini cinta pada Al-Qur’an:

اللَّهُمَّ إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِيْ وَنُورَ صَدْرِيْ وَجَلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّيْ

Ya Allah, sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu (laki-laki), anak dari hamba-Mu (perempuan). Ubun-ubunku berada di tangan-Mu, takdir-Mu berlaku atasku, dan ketetapan-Mu adalah adli. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang menjadi milik-Mu, Nama yang Engkau lekatkan sendiri untuk diri-mu, atau yang Engkau sebutkan dalam Kitab-mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang diantara hamba-Mu (Nabi), atau yang Engkau sembunyikan di alam keghaiban-Mu; hendaknya Engkau menjadikan Al-Qur’an ini sebagai penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku, penghilang kesedihanku, dan penolak rasa gundahku.”

(Diambil dari sebuah hadits yang shahih, dari riwayat Ibnu Hibban.)

Referensi:
1. http://www.takrim-alquran.org/tanda-hati-yang-jatuh-cinta-pada-al-quran/
2. http://m.arrahmah.com/rubrik/doa-agar-hati-cinta-pada-al-quran.html