Friday, October 31, 2014

Kebodohan Mengelola Sumber Daya

@incredibleviews: 100% true pic.twitter.com/X5dpaKG3fj -- shared via UberSocial http://ubersocial.com

Gambar ini memang jleb karena mengkontraskan kondisi kita yang mungkin berlimpah sumber daya, modal, atau apapun namanya. Tapi jika tidak tahu bagaimana menggunakannya, tentu tujuan tak akan tercapai.

Jika memang tidak mampu menggunakannya dengan tepat, mending investasikan waktu untuk belajar, agar suatu saat jadi MAMPU. Jangan langsung menyerah, diserahkan ke orang lain yang pasti punya kepentingan sendiri!!

Jangan seperti RI.


@incredibleviews: 100% true pic.twitter.com/X5dpaKG3fj -- shared via UberSocial http://ubersocial.com


Mendengarkan Khutbah Jum'at Sambil Memainkan Handphone

Dalam hadits riwayat Muslim, dari Abu Hurairah RAia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela) ” (HR. Muslim no. 857)

Berbicara, bahkan bermain-main dengan tongkat saja sudah jelas dilarang dalam teks hadits diatas. Apalagi dengan segala permainan manusia masa kini seperti membaca/menulis SMS, browsing internet, cek status Facebook, cek linimasa Twitter. Banyak sekali manusia masa kini, terutama anak muda, ikut shalat Jum'at, tapi pada hakikatnya sia-sia saja shalatnya. Ini tandanya banyak sunnah-sunnah yang sudah sedemikian ditinggalkan, dijauhkan dari generasi ke generasi.

Saya bukan pendukung gerakan Salafy, tapi dalam mengenalkan kembali sunnah yang sempat tak terwariskan ke generasi sekarang, upaya mereka patut diapresiasi.

Thursday, October 30, 2014

Xiaomi Merangsek Naik

Xiaomi adalah salah satu merek produk elektronik asal China. Produk andalannya adalah smartphone kelas atas. Saya juga punya produk Xiaomi, tapi berupa Powerbank.

Yang membuat Xiaomi menarik, adalah posisinya saat ini di pasar ponsel. Mereka baru mulai menjual smartphone pada 2011. Bandingkan dengan usia produsen elektronik lainnya seperti Samsung. Namun dalam hal angka penjualan, mereka saat ini nomor 3, dibawah Samsung dan Apple, tapi diatas LG dan Lenovo.

Produk China menyebar ke seluruh dunia. Xiaomi dan Alibaba menggebrak. Kejutan apa lagi setelah ini.

Tim Cook Akui Bahwa Dia Gay

Sebuah berita di BBC cukup menarik buat saya:

http://www.bbc.com/news/business-29829763

Disini Tim Cook mengakui secara terbuka bahwa dia seorang Gay. Tim Cook adalah CEO Apple. Apple adalah salah satu perusahaan yang punya produk paling inovatif di dunia. Inovatif dalam hal apa? Tentu bisa anda baca sendiri ulasan produk-produk Apple di jurnal teknologi informasi dan lihatlah angka penjualan produk Apple seperti iPhone, iPad, iPod, MacBook.

Dan kini sang CEO, pengganti mendiang Steve Jobs, menjadi pendukung gerakan sekaligus penyandang LGBT. Berarti semakin banyak kalangan yang terjangkiti virus ini. CEO, bos perusahaan ternama dunia, ada juga kok yang gay. So what gitu lhoo, haha.

Dekadensi moral tak terbendung. Kerendahan moral justru dibanggakan. Makin permissif dan merajalela karena teman semakin banyak. Nanti mungkin ada presiden dari kalangan LGBT pula. Kiamat makin dekat.


Indonesia di Persimpangan Jahiliyah

Bisa dikatakan bahwa kemajuan teknologi informasi membuat cakrawala pikiran kita terbuka, ternyata di tempat lain ada ini dan itu, ada orang yang begini dan begitu. Seperti katak di luar tempurung.

Kita jadi tahu bahwa jutaan bahkan milyaran manusia yang bertebaran di muka bumi ini pasti punya pikiran masing-masing dan spektrumnya luas dari terendah hingga tertinggi. Yang paling baik dan paling bobrok jadi kentara.

Salah satu yang lucu adalah ketika ada menteri baru RI yang disorot kalangan Islam karena penampilannya yang eksentrik dengan tattoo dan kebiasaan merokok yang tanpa sembunyi-sembunyi. Kalangan jahiliyah sontak bereaksi dengan membandingkan si ibu menteri dengan seorang ibu berjilbab, mantan gubernur yang dipenjara karena tuduhan korupsi (gambar pertama).


Bagi kaum jahiliyah, tak pantas kaum agamis memprotes si ibu menteri perokok itu. Toh, ibu yang penampilannya agamis justru malah senang korupsi. Lebih baik jadi non-jilbaber perokok daripada jadi jilbaber koruptor, sederhananya mungkin begitu. Nah, ini sebenarnya adalah upaya pengalihan isu kaum jahiliyah, dari sekedar urusan rokok, menjadi urusan jilbab.

Kaum jahiliyah memang akan selamanya jahil kecuali yang beruntung mendapat hidayah. Terima saja. Memang ada yang memilih jalan jahiliyah itu for nothing. Menghadapi mereka kaum agamis hendaknya mencontoh bagaimana teladan mereka Rasulullah SAW bersikap terhadap kaum jahiliyah di masa Beliau. Nah, kalau mau bikin gambar tandingan, cobalah buat perbandingan yang lebih setara, misalnya Almh. Yoyoh Yusroh sebagaimana di gambar yang kedua.


Hutang dan Kekayaan

Ada yang pernah mengatakan:

If you have no debt and $10 in your pocket, you are wealthier than 25% of Americans.

Pendapat diatas bisa benar bisa salah. Tapi yang perlu digarisbawahi, jaman kita ini adalah memang jaman yang dibangun dengan piramida hutang. Hampir semua orang punya hutang. Bahkan tiap negara punya hutang ke negara lain. Andai hutang negara, RI misalnya, disawer merata oleh warganya, mungkin tiap warga mesti bayar uang yang relatif banyak.

Bisakah hidup tanpa hutang? Jika kita masih berurusan dengan perbankan, kita niscaya akan selalu terkait langsung maupun tidak langsung dengan hutang. Jika kita simpan uang di bank, berarti kita amanahkan uang tersebut untuk dipinjamkan oleh bank ke nasabah lainnya.

Akhirnya, kita memang tidak bisa sama sekali lepas dari sistem hutang kapitalis itu. Cara paling sederhana tentu dengan mengerem konsumsi. Jangan terlalu agresif belanja. Hindari penggunaan kartu kredit, apalagi iming-iming cicilan ringan.

Presiden Versus Buruh Tusuk Sate 2014

Kisah lucu di tahun 2014 ini menarik untuk dicatat karena:

1. Jika akhirnya Pak Presiden memaafkan dan mencabut berkas dakwaan buat si buruh sate, maka Pak Presiden akan dielu-elukan oleh para fansnya sebagai seorang pemimpin yang pemaaf, mengayomi, pro rakyat jelata. Para pendukungnya senantiasa siap siaga menghingar-bingarkan keindahan budi pekerti, tutur kata, dan perangainya. Jadi, citra di media tak bakal tercoreng sesentipun.

2. Jika kasus dilanjutkan hingga pengadilan, lalu sesuai dakwaan si buruh sate dihukum penjara, maka dia akan jadi tumbal demokrasi. Ini sekedar angin lalu buat Pak Presiden dan fansnya. Satu orang buruh tusuk sate tak ada artinya dibanding 60 juta pemilihnya di pilpres lalu. Secuil. Salah sendiri kenapa menjelek-jelekkan putra terbaik bangsa, sang satrio piningit di internet, pake pornografi segala. 'Aku rajamu. Kalau kamu bikin rajamu tersinggung, kamu pantas dihukum. Rasakan akibatnya'.

Jangan berani-berani mengkritisi Sang Presiden dukungan 'rakyat banyak' ini. Husnuzhon. Diam.

Wednesday, October 29, 2014

Kabinet yang Cukup Menjanjikan dari Jokowi

Apa saja keunikan Kabinet Kerja Jokowi-JK? Yang pertama tentu saja karena ada 8 perempuan di posisi menteri: Bu Rini, Bu Khofifah, Bu Nila, Bu Yohana, Bu Puan, Bu Retno, Bu Susi, Bu Siti.

Ada 9 mantan CEO yang ditarik jadi menteri agar kabinet Jokowi bisa langsung kerja, kerja, kerja: Pak Jonan, Pak Arief, Bu Rini, Bu Susi, Pak Rudiantara, Pak Saleh, Pak Amran, Pak Rachmat, Pak Sudirman.

Setelah 15 tahun posisi menteri pertahanan dipegang sipil, kini balik lagi seperti jaman Orba, giliran mantan jenderal militer diserahi untuk ambil alih jabatan itu: Pak Ryamizard.

Sejak Indonesia merdeka, belum pernah ada menteri luar negeri perempuan. Kini RI bisa bangga karena tak kalah dari USA yang pernah punya Madeline Albright dan Condoleezza Rice. Mantan dubes jadi menlu: Bu Retno.

Ada 3 rektor yang melanjutkan karirnya sebagai menteri kabinet Jokowi: Pak Pratikno, Pak Nasir, Pak Anies. Selain rektor, ada tambahan 3 profesor: Pak Bambang, Bu Nila, Bu Yohana.

Entah terlupa, tidak ada menteri yang merepresentasikan orang dari suku Batak, ataupun lulusan ITB, ataupun fungsionaris Golkar. Cukup janggal, tapi sudahlah.

Ada pula menteri yang kembali menduduki jabatan yang sama, dengan presiden yang berbeda: Pak Lukman.

Ada menteri pemikir out of the box, agak eksentrik, bukan lulusan sekolah resmi, tapi pengalamannya boleh jadi jaminan sukses: Bu Susi.

Ada pula menteri yang memang jadi jatah keluarga tertentu, semacam monarki di Indonesia. Tak usah sebut nama, hehe.

Inilah daftar menteri Kabinet Kerja, Kerja, Kerja:

1. Menteri Sekretaris Negara : Pratikno
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago

3. Menko Bidang Kemaritiman : Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan : Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata : Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said

8. Menko Bidang Polhukam : Tedjo Edy Purdijatno
9. Menteri Dalam Negeri : Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM : Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi

15. Menko Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
16. Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro
17. Menteri BUMN : Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian : M Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan : Rachmat Gobel
21. Menteri Pertanian : Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan : Hanif Dhakiri
23. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan

26. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama : Lukman Hakim Saefuddin
28. Menteri Kesehatan : Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial : Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohanan Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi : M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Ja’far

Sunday, October 19, 2014

Ramaikan Kompetisi SEPAKBOLA AMATIR

Dahulu, masa orde baru, ada istilah "mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga". Jika dibuat spesifik, mungkin ini seharusnya berlaku untuk sepakbola juga. Sering ada ungkapan bahwa "penduduk Indonesia ini ratusan juta, tapi mencari 11/22 orang pemain sepakbola saja susah sekali".

Ini adalah ironi. Kita terlalu terbiasa mencari jalan pintas. Manusia Indonesia tidak suka mengikuti proses normal. Senangnya memotong antrian. Jika bisa disogok, sogok saja agar lebih ringan prosesnya. Suap merajalela karena pemberi suap dan penerimanya sama-sama suka.

Dalam sepakbola, kompetisi sangat dibutuhkan. Bagaimana skill bisa meningkat jika tak punya lawan sebagai benchmark. Liga yang kita miliki saat ini hanyalah sebuah liga semi-pro dengan ratusan atau ribuan pemain. Padahal dari sudut manajemen potensi, kita harus punya Playerbase sebagai sumber data pemain potensial untuk tim utama. Ribuan pemain tidak cukup untuk merepresentasikan ratusan juta potensi. Minimal harus ada playerbase dalam skala ratusan ribu orang yang berkompetisi secara rutin agar cukup mewakili.

Maka kompetisi amatir jadi penting dan harus di-mainstream-kan. Ada 3 kelompok pemain amatir yang harus diberi arena bersaing dan berkembang:

1. Pemain usia sekolah
Setidaknya harus ada kompetisi rutin antar SD (under 12 years old), antar SMP (under 15), antar SMA/SMK (under 18). Dibuat grup-grup liga kecil per kelurahan, lalu naik ke kecamatan, lalu naik hingga kejuaraan kabupaten/kota. Juara kabupaten/kota boleh dipertemukan dalam pertandingan playoff di level provinsi hingga antar provinsi untuk memperebutkan status juara nasional.

Di sisi lain, pembinaan profesional juga mesti dilakukan secara paralel lewat SSB atau klub sepakbola junior. Setidaknya harus ada liga antar SSB di tingkat kabupaten kota. Mungkin dibuat berjenjang, seperti divisi utama, divisi satu, divisi dua, jika ada puluhan SSB di satu kota. Juara liga SSB kabupaten/kota bisa mewakili daerahnya di liga nasional, yang dengan sistem gugur pun sudah cukup. Setidaknya harus ada tiga kelompok umur yang diterapkan untuk kompetisi SSB/klub junior: under 13, under 16, under 19.

2. Pemain mahasiswa
Liga mahasiswa adalah untuk menjaga playerbase amatir di kelompok usia under 22 years old. Ini tentu harus dibedakan dengan kompetisi tim junior atau reserve milik klub semi-pro. Tujuan kompetisi amatir di kelompok umur ini adalah untuk mengais potensi tersisa yang belum tersaring di jenjang usia sekolah. Kompetisinya cukup diadakan di tingkat kabupaten/kota. Kejuaraan nasional sifatnya playoff belaka.

3. Pemain karyawan
Ini adalah jenjang tertinggi liga amatir. Meskipun lebih bersifat rekreasional dibanding prestasi, liga di level ini juga untuk menjaga playerbase yang sudah terbentuk sejak usia sekolah. Agar meskipun gagal bersaing untuk masuk ke liga semi-pro maupun profesional, mereka tetap dalam lingkungan sepakbola walaupun tidak terlalu kompetitif. Dengan demikian, tetap menerapkan slogan lama 'mengolahragakan masyarakat'. Variasi di level ini tidak lagi berdasarkan umur, melainkan berdasarkan event dan arena, sepakbola pantai maupun futsal.

Saat ini sepakbola amatir berjalan sporadis tanpa standarisasi dan program yang bersifat nasional. Seharusnya kompetisi amatir didukung oleh sistem pelatihan wasit amatir maupun pelatih amatir. Ini pun belum kita lihat batang hidungnya sama sekali. Programnya harus berskala nasional, namun pelaksanaannya harus kuat dan berkesinambungan di tingkat KABUPATEN/KOTA.

Indonesia itu Pasar, Bukan Produsen

Baru minggu ini 2 perusahaan ritel asing membuka cabang pertamanya di Indonesia. IKEA membuka tokonya di Alam Sutera, Tangerang. Tujuannya jelas, agar konsumen penggemar produk interior dari Skandinavia ini tidak perlu jauh-jauh pergi ke Tampines Singapura atau Petaling Jaya Malaysia untuk berbelanja. COURTS membuka cabangnya di Harapan Indah Bekasi. Saya pernah lihat supermarket besar ini juga berlokasi di sebelah Ikea Tampines, Singapura. Jadi, 2 kota penyangga DKI Jakarta ini sudah di-cover oleh 2  jaringan ritel internasional.

Ini semacam skenario pengepungan, mengingat potensi pasar yang menggiurkan. Retailer Eropa tersebut pastinya sudah melakukan riser pasar, sebelum dengan hati-hati menempatkan armada penjualannya di 2 tempat itu. Apa manfaatnya bagi konsumen Indonesia? Tentu saja akses yang lebih mudah terhadap produk luar dan agar mereka tak sungkan membelanjakan uangnya.

Dalam sepakbola, klub-klub besar Eropa rajin mengunjungi stadion-stadion Indonesia untuk mengadakan 1-2 laga ujicoba dengan tim lokal. Ternyata ini pun tidak jauh dari skenario membuai konsumen sepakbola lokal. Dicarilah lawan yang mendatangkan sentimen kebanggaan publik lokal, misalnya Timnas, Persib, dan lain-lain. Harapannya agar penjualan tiket dan merchandise laris manis.

Apa manfaat kedatangan tim asing tersebut bagi publik sepakbola lokal? Keriuhan sesaat. Timnas kita tidak tambah bagus juga setelah melawan tim asing tersebut. Bukannya menguatkan kompetisi lokal, justru menjadikan tim lokal seperti binatang aduan.

Wednesday, October 15, 2014

Sosok Vlad III Dracula Dalam 2 Versi

Versi Holywood:

Sekitar tahun 1400-an, Turki menguasai dunia. Mereka mengambil anak laki-laki usia belia untuk dijadikan pasukan tentara mereka. Transylvania, menjadi wilayah yang paling banyak diambil anak laki-lakinya. Dan salah satu dari anak laki-laki tersebut, adalah Vlad.

Begitu dewasa, Vlad memutuskan untuk kembali ke Transylvania, ke Castle Dracula, tempat asalnya. Di sana ia menjadi seorang pangeran, bukan lagi prajurit perang untuk Turki.

Lama sudah Vlad meninggalkan dunia peperangan, bahkan lebih lama dari waktunya tinggal di Turki. Namun sahabat karibnya sewaktu perang, Mehmed, yang saat ini menjadi seorang sultan Turki, tiba-tiba datang menemui Vlad. Terkejut, apalagi setelah Vlad mengetahui maksud kedatangan Mehmed yang ingin meminta seribu orang anak laki-laki untuk dijadikan tentara Turki. Dan permintaannya satu lagi, adalah dengan memberikan Ingeras, putera tunggal Vlad, kepada Mehmed, dan dibesarkan di sana, sebagaimana Vlad dahulu.

Dan jika Vlad tak memenuhi permintaan Mehmed, maka peranglah yang akan terjadi. Sebagai seorang pangeran, Vlad tentu tak ingin rakyatnya menjadi korban. Juga sebagai seorang ayah, ia tak akan mau menyerahkan putera semata wayangnya untuk dijadikan tentara Turki.

Vlad pun memutuskan untuk tidak memenuhi permintaan Mehmed. Dan sekarang yang menjadi permasalahan adalah, pasukan Turki di bawah komando Mehmed akan segera menyerang istana tempat Vlad dan rakyatnya bernaung. Vlad akhirnya merubah dirinya menjadi drakula dan mendapat pasukan kuat untuk melawan pasukan Turki dari bantuan Iblis. (Sumber: http://www.pkspiyungan.org/2014/10/ini-kisah-kekhalifan-turki-dalam-film.html )

Versi Muslim:

“Dracul-ae” itu sebutan bahasa Rumania untuk bangsawan Ordo Naga (Rumania; Draco = Naga), dan akhiran “-ae” bermakna “putranya dari”. Adapun “Ordo Naga” ini sendiri adalah salah satu kelompok ksatria yang disiapkan oleh Sigismund sang Raja Suci Romawi sebagai ksatria khusus dalam perang salib

Nama Dracula sendiri merujuk pada Vlad III “Tepes”, anak dari Vlad II voivode (gubernur) Wallachia, Rumania. Pada masa Vlad II ayahnya, Wallachia dikuasai oleh Kesultanan Utsmani, dan sebagai jaminan kesetiaan, Vlad III (Dracula) kemudian disekolahkan di Kesultanan Utsmani

Dracula/Vlad III lalu dididik di kesatuan Yeniseri bersama adiknya Radu cel Frumos, dan mereka belajar di kesatuan militer terbaik di masanya. Usia Dracula waktu itu masih belia, 13 tahun saja, hanya selisih satu tahun dari Muhammad Al-Fatih yang berusia 12 tahun. Namun walau masih belia, Dracula sudah disumpah dalam Ordo Naga yang dibentuk untuk memerangi kaum Muslim, dan itulah yang jadi niatnya. Karenanya dia sangat membenci Muhammad Al-Fatih dan Islam, walau adiknya Radu cel Frumos menjadi Muslim dan kepercayaan Al-Fatih pada gilirannya

Saat ayahnya Dracula, Vlad II dibunuh dan dikudeta pada 1447 oleh John Hunyad dari Hungaria, Kesultanan Utsmani lalu membantu membebaskan Wallachia dari cengkeraman John Hunyad. Selepas itu Sultan Murad II, ayah Muhammad Al-Fatih, lalu meminta pada Dracula untuk menggantikan ayahnya memimpin di Wallachia

Diluar dugaan, inilah kesempatan yang ditunggu-tunggu Dracula, yang sedari awal pun membenci ayahnya karena mau tunduk pada Muslim. Berbekal bahasa Arab, Turki dan pengetahuan militer di Yeniseri, Dracula menyamar menjadi bagian dari kaum Muslim di setiap benteng-benteng kaum Muslim dan menghabisi benteng-benteng Islam di Rumania dari dalam

Baru pasca penaklukkan Konstantinopel di 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih baru sempat menghadapi Dracula secara khusus. Pada 1462 Muhamad Al-Fatih memerintahkan Hamzah Bey membawa 1.000 pasukan untuk menangkap Dracula, dan nasib 1.000 pasukan ini berakhir tragis.

Dracula menggunakan kemampuan infiltrasinya dengan apa yang dia pelajari di Yeniseri, dia benar-benar memahami taktik dan strategi berperang ummat Muslim, lalu dengan gerakan-gerakan yang efektif, Dracula kemudian mengalahkan dan membantai 1.000 pasukan Muslim itu. Dracula menyula (menusuk dengan kayu dari anus hingga tembus ke kerongkongan) 1.000 pasukan ini, hingga jadi hutan mayat manusia. Hamza Bey, komandan pasukan ini, ditempatkan ditengah hutan mayat dan ditaruh di kayu paling tinggi sebagai simbol

Sejak itu Vlad III Dracul mendapat gelar “Tepes” atau “The Impaler” – “Sang Penyula”, kekejamannya dikenal dan diakui dunia

Mendapati hal ini, Sultan Muhammad Al-Fatih lalu menugaskan Radu Cel Frumos, adik dari Vlad III Dracula untuk memimpin 90.000 pasukan guna menghentikan Dracula. Perlu serigala untuk hentikan serigala, Al-Fatih paham bahwa Radu orang yang tepat karena dataran Rumania hanya bisa dipahami orang aslinya

Berbeda dengan kakaknya Vlad III Dracula, adiknya Radu Cel Frumos (The Handsome) ini memeluk Islam dan menjadi Muslim serta pemimpin pasukan khusus Yeniseri. Radu memimpin 90.000 menerobos hutan dan tanah berbukit Rumania untuk menyerang kakaknya Dracula yang bertahan di benteng ‘Poenari’ miliknya.

Pertempuran ini sangat tidak mudah, mengingat Cetatea Poenari (Benteng Poenari), sangat terjal tanahnya dan sulit ditembus. Akhirnya serangan Radu pada 1462 puncaknya di Benteng Poenari terjadi malam hari yang dikenal “Atacul de Noapte” – “The Night Attack”.

Radu cel Frumos menggantikan Dracula jadi pemimpin Wallachia setelah mengalahkannya. Dracula yang kalah dalam peperangan menyelamatkan diri dan lari meminta perlindungan pada John Hunyad Raja Hungaria. Dracula menghabiskan sisa hidupnya dibawah pembunuh ayahnya, John Hunyad yang juga musuh Al-Fatih lainnya, sebelum akhirnya Dracula meninggal pada 1478 ditebas pedang pasukan Utsmani juga.

Kebanyakan orang mengenal Dracula dari novel besutan Bram Stoker, namun jarang sekali yang mengetahui bahwa Dracula itu memang ada nyatanya dan Bram Stoker terinspirasi dari kekejaman tokoh aslinya.
Tidak hanya nyata, sampai sekarang Dracula masih jadi pahlawan rakyat Rumania, dan masih ada hubungannya dengan sejarah Islam. Lebih jelas lagi, Dracula atau Vlad Dracul III ini adalah salah satu lawan perang yang berpengaruh dari Sultan Muhammad II Al-Fatih sang penakluk Konstantinopel.

Namun warisan Dracula tetap kekal bagi dunia, kekejaman tiada banding yang dia contohkan, dan kebiadaban tanpa batas. Sampai saat ini Rumania mengakuinya sebagai pahlawan negara dalam perang salib, dan patung-patungnya bertebaran di Rumania. Bagi kaum Muslim, Dracula adalah simbol kekejaman musuh kemanusiaan, penusuk manusia, dan penghisap darah. Namun saat ini konsep Dracula, Vampir, dibuat dan dibungkus dengan bagus hingga memikat ummat Muslim dan melupakan wajah aslinya. Sedangkan Muhammad Al-Fatih, selepas memadamkan pergerakan Dracula lalu menghadapi John Hunyad, dan George Skanderberg, lawan lainnya. (Sumber: http://felixsiauw.com/home/muhammad-al-fatih-sang-ghazi-dan-vlad-iii-dracula-sang-pemancang/ )

Monday, October 13, 2014

Bukan Soal Mental, Tapi Kualitas yang Medioker

Tiap kali atlet kita kalah dalam pertandingan internasional, maka para pembinanya akan membuat apologi: "Secara skill kita tidak kalah, hanya mental bertanding yang kurang. Para pemain kita bermain tidak tanpa beban."

Ayolah, jangan gunakan alasan ini melulu. Sudah jelas skill-nya memang pas-pasan, masih mau bilang ini masalah mental? Katakanlah dalam tiap pertandingan atlet kita hanya mampu menunjukkan 50% kemampuannya karena "demam panggung" dan sebagainya. Fokus kita seharusnya, bagaimana agar kemampuan 50% ini tetap lebih unggul daripada 100% -nya lawan. Kalau lawan dengan 100% kekuatannya bisa cetak 5 gol, maka pemain kita cukup dengan 50% saja kemampuannya bisa cetak 6 gol. Tetap menang. Artinya, skill atlet kita harus 2 kali lipat skill negara lain agar bisa mengantisipasi momok mental itu tadi.

Semangat superioritas sepertinya belum ada dalam kamus pendidikan anak bangsa kita. Padahal tak ada salahnya mencontoh semangat ala Jerman dan Jepang ini. Pantang menyerah kala belajar dan berlatih, dengan visi yang jelas bahwa kita bisa lebih baik dalam kualitas dari bangsa apapun di dunia, justru cocok sekali untuk atlet maupun pelajar kita. Jangan merasa cukup bisa menyamai bangsa lain. Cukup itu kalau kita sudah 2 level diatas bangsa lain.

Kalau atlet kita sudah 2 kali lipat lebih baik kualitasnya dibanding lawan-lawannya, maka percayalah, kepercayaan diri akan tumbuh sendiri. Lihatlah Lionel Messi. Apakah postur tubuh bisa membuat dia percaya diri? TIDAK. Dia merajalela di lapangan karena tahu skill-nya jauh diatas lawannya. Kalaupun sedang di bawah form, dia tetap bisa bikin gol melawan tim yang kualitasnya lebih rendah. Dia baru terhenti ketika menghadapi tim yang memang punya ruh "uber alles" lebih tinggi.

Sunday, October 12, 2014

Bangsa Indonesia Memang Penggemar Festivalisasi

Judul diatas seberapa provokatif untuk Anda?

Tidak politik, tidak olahraga. Kaum kelas menengah Indonesia mestinya jadi penggerak kemajuan peradaban bangsa. Tapi sejauh yang saya lihat hingga hari ini, mereka hanyalah budak konsumerisme dan robot kapitalis penguasa media belaka.

Pemimpin kita yang terbaru contohnya. Takkan menang tanpa pencitraan. Siapa yang memoles citranya? Pemilik modal asing. Siapa yang jadi budak gombalisasi citra dan janjinya? Anak-anak muda kelas menengah, melek internet, berduit, merasa idealis, liberal, menganggap agama bagian budaya belaka. Siapa obyeknya? Jutaan warga miskin nusantara, yang lelah,  yang punya hak pilih.

Contoh lainnya adalah timnas U-19 kita. Keberhasilan mereka juara ASEAN digoreng oleh media yang sama dengan yang mengorbitkan si pemimpin blusukan. Lalu fans timnas kita dibuai dengan cerita betapa hebatnya mereka. Pelepas dahaga puluhan tahun. Bisa kalahkan Korea Selatan sekali saja sudah dianggap hebat. Langsung target ke piala dunia pula. Hebat sekali pencitraan itu.

Ingatkah Anda timnas Primavera? Mereka juga timnas U-19. Ingatkah Anda siapa bintangnya? Kurniawan DJ dianggap penyerang terbaik kita yang pernah ada. Duetnya dengan Indriyanto dielu-elukan. Play maker-nya Bima Sakti. Di belakang ada Eko Purjianto, Yeyen Tumena, Aples Tecuari. Gawangnya dikawal Kurnia Sandi. Apakah mereka lolos ke piala dunia? Gelar juara apa yang mereka raih? Adakah bedanya dengan timnas sekarang?

Timnas kita takkan jadi hebat hanya karena cerita karangan media kapitalis. Sepakbola kita hanya akan maju jika kompetisi di akar rumput berjalan dengan baik. Tak ada gunanya membentuk timnas dengan TC jangka panjang yang melelahkan jiwa mereka. Lebih baik jalankan kompetisi amatir di seluruh wilayah secara spartan, pendidikan wasit dan pelatih dengan standar tinggi. Barulah hasilnya bisa dilihat setelah 10 tahun.

Saturday, October 11, 2014

Trotoar Adalah Hak Pejalan Kaki

Ada yg mengatakan bahwa panjang jalan di Jakarta ada sekitar 7200 km, tapi trotoarnya hanya 900 km. Jika ini benar, berarti memang menyedihkan sekali. Idealnya, semua jalan protokol di setiap sisinya ada PLAZA, bukan sekedar trotoar. Jalan Sudirman, Thamrin, Gatot Subroto itu jalan protokol jadi sisi kiri maupun kanannya harus ada jalur pedestrian yang lega saking lebarnya, masyarakat bisa beraktifitas sosial disana.

Mampukah pemda DKI mengorbankan hak pengguna kendaraan demi hak pejalan kaki? Semua pihak pastinya berharap keseimbangan saja sudah cukup. Menurut saya, harus ada keberpihakan. Tidak bisa memuaskan seluruh pihak. Jika harus ada yang diutamakan, maka hak pejalan kaki lebih tinggi daripada pengguna kendaraan. Jika suatu ruas jalan sudah terbatas tak bisa dikembangkan, maka ruang untuk kendaraan bermotor harus disediakan seukuran yang minimal, agar trotoar dan selokan tetap tersedia walaupun hanya di satu sisi.

Kenyataan yang ada saat ini, dimana misalnya trotoar dikuasai oleh preman parkir, kaki lima, adalah contoh kebingungan pemda DKI. Mereka hampir tak punya visi bagaimana sebuah kota yang baik itu ditata. Ada contoh lain misalnya di ruas Pasar Minggu-Pancoran, trotoar justru diisi pot besar berjejer berisi tanaman. Trotoar yang seharusnya bisa dilewati dengan nyaman oleh pejalan kaki, malah jadi jalur mati yang tak berguna. Di lokasi lain, yang dinamakan trotoar hanyalah sebuah jalur beton cor penutup selokan yang disana-sini menganga atau tidak rata. Di tempat lain, yang namanya trotoar hanyalah sekedar jalan setapak di pinggir jalan, banyak lubang becek atau sekedar ditutupi pecahan batu.

Jumlah Daerah Kabupaten Kota Provinsi di Indonesia

Sekedar trivia dari struktur kewilayahan Indonesia. Kita punya 5 pulau besar: Sumatra, Jawa, Kalimantan (dibagi dengan Malaysia dan Brunei), Sulawesi, Irian (dibagi dengan PNG).

Di masa akhir orde baru, kita punya 27 provinsi. Lalu lepas satu, yaitu Timor Timur. Namun setelah reformasi bertambah 8 menjadi 34 provinsi. Berarti ada 8 kota yang sejak masa reformasi menjadi ibukota provinsi baru, yaitu:
Tanjung Pinang (Kepulauan Riau)
Pangkal Pinang (Bangka Belitung)
Serang (Banten)
Tanjung Selor (Kalimantan Utara)
Gorontalo (Gorontalo)
Mamuju (Sulawesi Barat)
Sofifi (Maluku Utara)
Manokwari (Papua Barat)

Jumlah kabupaten di Indonesia, secara total ada 412, sedangkan jumlah kota ada 93 (data tahun 2013). Itu belum termasuk 5 kota dan 1 kabupaten administratif di DKI Jakarta. Itu berarti secara total kita punya 539 posisi kepala daerah yang mesti dipilih tiap 5 tahun. Jika biaya pilkada asumsinya hanya butuh 200 juta saja (ngimpi aja), berarti tiap 5 tahun 'hanya' butuh sekitar 100 milyaran saja, atau 20 milyaran jika dibagi rata tiap tahun.

Monday, October 6, 2014

Hewlett Packard Membelah Jadi Dua

HP berencana membagi bisnisnya menjadi 2 perusahaan. HP Inc akan mengurusi bisnis perangkat keras, HP Enterprise akan menangani bisnis perangkat lunak.

HP sedang menyusuri fase 'galau' dalam rentang sejarah keberadaannya. Perusahaan teknologi jarang sekali bisa menyatukan kekuatan bisnis hardware dan software dalam satu bendera. HP bukanlah pengecualian. Di masa lalu, IBM dan Microsoft harus bersinergi agar masing-masing dapat tumbuh bersama. Di masa kini, Google menyuplai Android dan Samsung membuat Android merata di seluruh permukaan bumi. Apple dengan iOS dan iPhone-nya bukan pula pengecualian karena menggunakan gagasan lifestyle dan segala keunikannya untuk merekatkan hardware dengan software sebagai kesatuan yang memukau.

HP dikenal karena printer dan laptopnya, sehingga saya tidak yakin ide HP Enterprise sebagai perusahaan software dan service akan berbuah manis.

Sunday, October 5, 2014

Mendadak Kumisan di Awal Zulhijjah

Kumis adalah salah satu ciri khas lelaki dan sudah jadi lambang kejantanan di banyak kebudayaan dunia. Kita sering melihat kumis tebal dan panjang dipelihara oleh kaum pria di India, Bavaria, Nusantara, Amerika Latin. Tapi dalam khazanah Islam, kumis dianjurkan untuk dipendekkan (NAMUN JANGAN PULA KUMIS DICUKUR HABIS HINGGA AKARNYA) dan justru janggut yang harus dibiarkan.

Diriwayatkan pula oleh Muslim dari Abu Hurairah RA, bersabda Rasulullah SAW :
“Potonglah kumis kalian dan panjangkanlah/biarkanlah jenggot kalian.”

Namun ada masanya ketika kumis, dan rambut lainnya di seluruh tubuh, serta kuku, dilarang untuk dipotong.

Dari Ummu Salamah RA, Nabi SAW bersabda,
“Jika telah masuk 10 hari pertama dari Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian berkeinginan untuk berkurban, maka janganlah ia menyentuh (memotong) rambut kepala dan rambut badannya (diartikan oleh sebagian ulama: kuku) sedikit pun juga.” (HR. Muslim no. 1977)

Jadi, jika seorang kepala keluarga berniat berkurban, maka sedari tanggal 1 Zulhijjah hingga penyembelihan hewan qurbannya, ia dilarang memotong rambut dan kuku. Larangan ini berlaku hanya bagi si kepala keluarga, sebagai penyandang dana qurban bagi keluarganya. Tidak berlaku untuk anak dan istrinya.

Dari awal Zulhijjah, saya coba memantau siapa saja orang-orang yang "mendadak kumisan" gara-gara niat berqurban. Namun sepenglihatan saya, yang kumisan ya hanya yang sedari dulu memang sudah kumisan. Bukan kumisan karena larangan yang hanya 10 hari ini. Ada beberapa kemungkinan: 1. Tidak tahu soal hadits ini, 2. Tidak punya niat berqurban, 3. Bukan kepala keluarga yang akan berqurban untuk keluarganya, 4. Kondisi kulit khusus dimana kumis tidak pernah tumbuh, 5. Punya penafsiran berbeda tentang maksud hadits ini. Bagi saya sih, nikmati saja kumis yang hanya "temporer" ini. Setelah sapi urunan bertujuh itu disembelih, kumis ini akan saya pendekkan. Happy Eid Mubarak!

Windows One Zero dari Microsoft

Setelah Windows 8, kabarnya Microsoft akan melangkahi angka 9, dan langsung memberi nama operating system berikutnya sebagai Windows 10. Kabarnya lagi, ini karena obsesi mereka pada angka satu, alias ONE, tapi mengingat Windows 1 sudah pernah ada di tahun 1995, maka mereka tambahkan 0 agar menjadi angka 10. Akankah ini jadi produk hebat mereka berikutnya atau sekedar perayaan atas konsep matematika biner 1 dan 0, atau dari satu jadi nol alias satu kegagalan dengan hasil nol besar?

Keunggulan Win10 yang pertama kali disorot adalah multi platform. Dia bisa diinstal di komputer desktop, laptop, tablet, smartphone. Ini adalah kabar gembira mengingat Android dan apapun yang berasal dari Apple belum bisa seperti itu. Ini menunjukkan bahwa Microsoft ingin menegaskan posisi mereka sebagai mahagurunya OS. Unifikasi OS untuk semua perangkat adalah tuntutan logis. Android harus selalu dikustomisasi jika ingin ditanamkan ke hardware dari manufacturer yang berbeda, entah itu Samsung, Sony, Lenovo, dsb. iOS ataupun MacOS benar-benar hanya khas untuk hardware keluaran Apple. Microsoft baru kali ini bersedia menjawab pertanyaan selogis ini.

Start Menu milik Windows adalah legenda yang terus dinostalgiai karena kebanyakan orang dewasa di masa kini tumbuh besar bersama produk Microsoft ini. Entah sampai kapan orang akan sampai di puncak kebosanan dan benar-benar beralih ke konsep desktop yang lain. Tapi yang jelas, Start Menu kembali dipertahankan di Win10.

Orang juga masih menganggap mereka lebih nyaman bekerja dengan geser mouse dibanding sentuh layar. Belum ada kombinasi yang benar-benar tepat antara keduanya. Microsoft Win10  menawarkan Continuum sebagai solusi mobilitas yang mulus ketika berpindah antar perangkat hibrid, dari mode laptop ke mode tablet. Namun pengguna sepertinya mengharapkan sesuatu yang lebih revolusioner.

Entah sampai kapan perintah CMD alias Command Prompt dipertahankan. Yang jelas di Win10 fungsi ini justru terus diupgrade dalam hal kemampuan copy-paste. Sudah saatnya kita move on ke konsep yang lebih menarik.