Thursday, October 30, 2014

Indonesia di Persimpangan Jahiliyah

Bisa dikatakan bahwa kemajuan teknologi informasi membuat cakrawala pikiran kita terbuka, ternyata di tempat lain ada ini dan itu, ada orang yang begini dan begitu. Seperti katak di luar tempurung.

Kita jadi tahu bahwa jutaan bahkan milyaran manusia yang bertebaran di muka bumi ini pasti punya pikiran masing-masing dan spektrumnya luas dari terendah hingga tertinggi. Yang paling baik dan paling bobrok jadi kentara.

Salah satu yang lucu adalah ketika ada menteri baru RI yang disorot kalangan Islam karena penampilannya yang eksentrik dengan tattoo dan kebiasaan merokok yang tanpa sembunyi-sembunyi. Kalangan jahiliyah sontak bereaksi dengan membandingkan si ibu menteri dengan seorang ibu berjilbab, mantan gubernur yang dipenjara karena tuduhan korupsi (gambar pertama).


Bagi kaum jahiliyah, tak pantas kaum agamis memprotes si ibu menteri perokok itu. Toh, ibu yang penampilannya agamis justru malah senang korupsi. Lebih baik jadi non-jilbaber perokok daripada jadi jilbaber koruptor, sederhananya mungkin begitu. Nah, ini sebenarnya adalah upaya pengalihan isu kaum jahiliyah, dari sekedar urusan rokok, menjadi urusan jilbab.

Kaum jahiliyah memang akan selamanya jahil kecuali yang beruntung mendapat hidayah. Terima saja. Memang ada yang memilih jalan jahiliyah itu for nothing. Menghadapi mereka kaum agamis hendaknya mencontoh bagaimana teladan mereka Rasulullah SAW bersikap terhadap kaum jahiliyah di masa Beliau. Nah, kalau mau bikin gambar tandingan, cobalah buat perbandingan yang lebih setara, misalnya Almh. Yoyoh Yusroh sebagaimana di gambar yang kedua.


No comments:

Post a Comment