Tuesday, July 29, 2014

Penghinaan Orang Kaya Terhadap Orang Miskin

Bayangkan, Anda punya harta banyak, sebagian Anda sedekahkan untuk orang miskin, anak yatim, maupun orang-orang lain yang membutuhkan. Lalu Anda mengundang orang-orang tersebut untuk datang ke rumah Anda. Anda janjikan kepada mereka makan siang gratis pula. Akankah Anda merasa sudah berbuat baik? Akankah Anda merasa sudah lega berbagi rezeki dengan sesama?

Jika Anda bilang YA, maafkan Saya berbeda dengan Anda. Menurut Saya, jika Anda ingin berbagi kepada sesama, Andalah yang seharusnya datang ke rumah mereka. Anda lihat keadaan mereka, Anda tanyakan bagaimana kehidupan mereka. Anda serahkan langsung bantuan Anda untuk mereka. Mereka senang menerima kedatangan Anda, mereka bahagia menerima sedekah Anda.

Keadaan saat ini, saat orang-orang miskin berebut masuk ke rumah Anda untuk menerima sekedar uang selembar dari Anda, membuat Saya trenyuh. Anda tidak menghargai mereka, malahan seolah kalau tidak ada Anda mereka tidak bakal punya apa-apa. Seolah mereka butuh Anda lebih dari Anda butuh mereka. Seandainya Anda lemparkan uang dari balkon rumah Anda, mereka akan saling terjang untuk mendapatkannya. Anda adalah sang raja. Mereka rakyat Anda, buruh Anda, bahkan budak Anda.

Lebih baik Anda makan sendiri harta Anda itu, tak usah dibagi ke orang miskin, jika Anda hanya bisa menyuruh mereka untuk datang mengambil sendiri. Lebih baik Anda mati bersama harta Anda itu daripada membiarkan orang miskin mati berebut mengambilnya di rumah Anda.

Berkunjung ke IKEA Tampines Singapore

Istri saya berharap bisa ke Ikea jika sedang ada di Singapura. Nah, kebetulan bulan puasa itu kami berkesempatan kesana. Jadilah kami menyempatkan diri, walaupun sudah terbayang letihnya berjalan-jalan sambil puasa.

Dari hotel kami jalan kaki menyusuri Victoria Road menuju stasiun MRT Bugis. Lalu naik kereta tujuan Pasir Ris dan turun di stasiun MRT Tampines. Keluar stasiun ini, mulanya kami bingung mau kemana. Jalan kaki dari pintu masuk lurus kearah pusat perbelanjaan, kami malah bertemu terminal bis. Akhirnya kami balik kanan kearah sebaliknya. Ternyata keluar dari pintu stasiun, kami seharusnya belok kanan dan kanan lagi (jangan masuk mall). Di dekat parkiran sepeda, di depan Northeast (Tampines) Medical Center, sudah menunggu BIS GRATIS menuju Giants/Ikea/Courts. Alhamdulillah kami sampai di MRT Tampines jam 10 pagi, jadi bisnya masih sepi. Perjalanannya mungkin hanya sekitar  15 menit, melewati beberapa sudut wilayah Tampines.

Giants/Ikea/Courts ada dalam satu kompleks. Seturunnya kami di depan pintu Ikea, langsung naik eskalator menuju lantai showroom. Showroom ini mempertontonkan rancangan ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, kitchen set yang diisi produk-produk Ikea. Sesuai kebiasaan warga Singapore yang kebanyakan tinggal di HDB (apartemen), rancangannya cukup efisien dan berusaha sehemat mungkin mengambil ruang. Di lantai yang sama sebenarnya juga ada food court yang katanya menyajikan makanan khas Ikea: meatball. Tapi karena lagi puasa, ya kami tidak sempat mengeksplorasi lebih jauh.

Lantai dibawahnya menjual aneka ragam perkakas rumah tangga. Keset, seprei, sapu, sendok, piring, bantal, meja, dan sebagainya, lengkap dengan nama yang khas Swedia dan juga nama perancangnya. Itulah ciri orang Eropa yang menghargai desain dan desainernya. Sempat bingung di depan kasir, ada kasir yang khusus kartu kredit, kasir yang self-service (customer sendiri yang baca barcode dan gesek kartu kredit), dan kasir yang normal. Sekitar jam 12 siang kami sudah duduk di tempat menunggu bis. Ternyata shuttle bus ke Ikea bukan hanya dari MRT Tampines, tapi juga ada yang ke MRT Bedok dan Pasir Ris. Bis ke MRT Tampines cukup penuh, jadi kami berdiri saja sepanjang perjalanan. Sesampai di stasiun MRT Tampines, ternyata bis ini sudah ditunggu oleh antrian calon penumpang yang mengular panjang. Ternyata oh ternyata, kalau hari minggu seperti ini banyak yang suka memanfaatkan bis gratis untuk berkunjung ke kompleks wisata belanja Giants/Ikea/Courts.

Sebelum naik kereta lagi ke Bugis, kami menyempatkan diri melihat sekeliling stasiun MRT Tampines. Di sebelah sedang ada bazaar ramadhan, menjual makanan dan minuman untuk berbuka, buah-buahan, dan casing smartphone!!

Konsumen Selalu Salah dan Kalah

Kemana lagi harus mengadu? Konsumen berada pada posisi tersudut ketika bersengketa dengan penjual atau produsen. Lebih-lebih jika yang dijual adalah service. Siapa yang bisa mengukur kualitas sebuah service? Baik buruk dan normalnya sebuah paket pelayanan standarnya apa? Kalau pelayanan menjadi buruk dalam kacamata konsumen, siapa yang bisa jadi hakim?

YLKI adalah lembaga nirlaba, non pemerintah. Sejak dulu geliat YLKI dari sudut pandang publik hanya sebatas edukasi, pendampingan. Tidak ada lembaga yang benar-benar bertugas menjemput secara proaktif, dan mengadili sengketa konsumen. Ataukah sudah ada tapi publik belum tahu?

Akhirnya si kuat yang selalu menang. Siapa si kuat? Tentu saja korporasi yang punya kekuatan finansial dan dikawal oleh pengacara-pengacara mahal. Sedangkan konsumen, mereka selalu saja hanya sendirian. Jika konsumen melawan, mereka akan diserang balik lebih keras. Konsumen tuntut pengusaha minta maaf dan kompensasi uang, maka pengusaha akan tuntut si konsumen masuk penjara sekaligus bayar uang pembersihan nama baik yang lebih besar lagi.

'Jangan pernah tuntut pengusaha, kalian para konsumen akan lebih menderita'. Mungkin itulah kredo hukum konsumen di Indonesia. Akhirnya berbisnis di negeri ini begitu leluasa. Kekuatan konsumen tidak sesolid kekuatan buruh. Organisasi buruh bisa memobilisir massa buruh untuk berdemonstrasi memacetkan jalan. Organisasi konsumen? Seharusnya mereka dilindungi oleh pemerintah, layaknya wasit sepakbola memproteksi penjaga gawang. Dalam sepakbola, penjaga gawang mengeluh sedikit maka wasit akan mendengarkan. Konsumen? Siapa yang mau berpihak ke mereka? Pemerintah? Kabinet dibentuk dengan pertimbangan pengusaha. Mana bisa konsumen diutamakan.

Maka pengusaha akan menjadi-jadi. UU Perlindungan Konsumen membutuhkan komitmen untuk dilaksanakan. Selama komitmen hanya di mulut semata, tak ada gunanya, UU macan ompong semata. Maskapai penerbangan yang sering sekali disorot karena pelayanannya yang sekelas perusahaan otobus, akan selalu bisa mempermainkan konsumen kapanpun ada kesempatan. 'Kalian para konsumen hanya bayar murah, tapi minta dilayani seperti raja?' Jadi konsumen dianggap keterlaluan kalau menuntut kekurangan layanan karena hanya bayar murah belaka. Ada rupa ada harga. Konsumen harus memaklumi kesalahan pengusaha. Pengusaha sudah berbuat maksimal, untuk melayani jutaan orang. Kalau ada 1-2 orang yang dapat pelayanan dibawah standar, tutup mulut sajalah, terima nasib, anggap diri sebagai tumbal, demi kepentingan jutaan konsumen lainnya, demi nama baik pengusaha.

Konsumen hanya bisa mengadu ke sesamanya. Namun apa daya, konsumen lain justru tidak mengalami layanan seburuk dia. Ahirnya konsumen gigit jari, makan hati. Nasib konsumen di Indonesia, dianggap benda mati tanpa perasaan.

Thursday, July 24, 2014

Puasa di Singapura, Berbuka, Bersahur

Beberapa hari menginap di Singapura, membuat saya harus bersiasat menjalankan ibadah puasa. Meski ada pendapat tentang rukhshah bagi traveller alias musafir, saya tetap berusaha menjalankan puasa. Bagi yang sudah terbiasa puasa, sebenarnya kondisi sulit pun akan terlihat biasa saja dan puasa tetap terasa enteng. Yang penting buka dan sahur mengikuti sunnah Nabi SAW: menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur.

Saat check in di hotel di kawasan Scotts Road, resepsionis menanyakan apakah saya ingin breakfast biasa atau bersahur. Maka saya jawab saya ingin bersahur. Ternyata hotel ini menyediakan menu lebih dini agar para tamu muslimnya tetap bisa sahur. Makanannya pun tidak jauh dari standar buffet yang mereka sediakan saat breakfast normal. Jadilah saya bangun jam 4 pagi dan turun ke restoran hotel untuk makan sahur diiringi siaran radio Melayu.

Saat meeting di kantor, waktu rehat dipakai untuk acara minum kopi dan makan siang bagi mayoritas non-muslim dan yang tidak puasa. Panitia sebenarnya menawarkan untuk membawa pulang menu makan siang itu, namun kami menolaknya dengan halus karena sudah punya rencana lain untuk berbuka puasa. Kebetulan istri ikut serta, maka dia sempatkan berkeliling sekitar Orchard Road mencari makanan berbuka. Sebelum sholat tarawih di Masjid Al-Falah, bagian samping belakangnya Paragon, kami sempatkan makan Ayam Penyet Ria di lantai dasar Lucky Plaza.

Saat jalan-jalan ke beberapa obyek wisata, tentu saja cukup banyak energi terkuras, dehidrasi melanda. Yang penting sebenarnya tidak ngoyo. Jika mulai merasa kepayahan, cari saja tempat duduk, istirahat dulu. Stabilkan proses di tubuh. Jika sudah lebih segar, baru lanjutkan jalan-jalannya. Di banyak tempat wisata seperti Botanical Garden dan Garden By The Bay, di dekat toilet biasanya tersedia kran air minum. Jadi dari hotel kami sudah membawa botol air kosong untuk diisi jika bertemu kran itu. Tentu saja diminumnya setelah waktu berbuka tiba.

Waktu sholat Singapura tersedia di website dan aplikasi MUIS (http://www.muis.gov.sg/cms/index.aspx). Itu akan cukup membantu kita menentukan waktu bolehnya berbuka dan batas akhir sahur. Ingat, disini susah untuk mengharapkan mendengar azan atau suara beduk. Kecuali tinggalnya di sebelah masjid.

Di sekitar Masjid Sultan, banyak pedagang makanan berbuka puasa. Banyak warga Singapura dari mana-mana datang ke  bazaar di depan pintu masjid ini. Setelah mereka mendapatkan makanan yang diinginkan, mereka pulang dengan mobil, dengan bus, ke rumah masing-masing. Makanannya cukup beragam. Istri saya sempat beli otakotak, burger, dan kebab. Cukuplah untuk buka puasa dan sahur. Di North Bridge Road cukup banyak restoran Minang. Sabar Menanti bisa jadi salah satu pilihan untuk makan malam sebelum tarawih.

Wednesday, July 23, 2014

Banyak Masjid dan Musholla, Sholat di Singapura Jadi Lebih Mudah

Mengapa bisa ada artikel khusus soal 'sholat di Singapura'? Karena, bisa menemukan tempat sholat di Singapura seperti kenikmatan yang tak terkira. Selama beberapa hari bertugas disana, saya sempat mengunjungi beberapa tempat sholat yang bisa di-share: 

1. Masjid Al-Kaff Upper Serangoon
Posisinya di ujung jalan Pheng Geck Avenue. Keluar dari stasiun MRT Potong Pasir, susuri jalan kearah kanan, lurus lalu belok kanan lagi, jika bertemu perempatan kecil maka belok kiri. Nanti akan kita temui di kanan jalan, sebuah masjid yang baru saja direnovasi. Disini saya sempat sholat Jum'at di tengah masa rehat meeting di kantor. Lokasi masjid ini sebenarnya adalah kawasan perumahan. Tapi di sekitarnya, terutama di pinggir jalan besar seputar stasiun MRT, sedang dibangun beberapa blok mall dan hotel. Imbasnya, masjid ini sangat penuh saat sholat Jumat, terutama oleh pekerja bangunan yang banyak berasal dari Asia Selatan. Di bulan Ramadhan ini, selesai sholat Jumat ada pembagian bubur yang sudah dikemas dalam mangkok plastik, mungkin maksudnya untuk dimakan masing-masing saat berbuka.

2. Masjid Al-Falah Somerset
Posisinya di jalan Bideford Road, ancar-ancarnya dari Orchard Road adalah mall Paragon, lalu susuri jalan disamping Grand Park Orchard menuju area belakang. Masjidnya 2 lantai, lantai mezzanine diatas untuk jamaah perempuan. Dari hotel tempat menginap saya harus melewati jembatan penyebrangan menuju Far East Plaza, lalu jalan mengitari Scotts Square dan Marriott Hotel, melewati Tang Plaza, Lucky Plaza dan Paragon lalu belok kiri untuk mencapai masjid ini. Tapi inilah masjid favorit pelancong muslim yang sedang berada di sekitar kawasan Orchard Road. Saya sempat ikut sholat tarawih disini. Bacaan imamnya bagus dan jumlahnya 23 rakaat. Semua kipas angin menyala dengan kencang, maka saya tak bisa bayangkan betapa gerah andai tak ada kipas angin.

3. Masjid Darul Aman Eunos
Lokasinya di Eunos Road, tidak jauh dari stasiun MRT Eunos. Saya kebetulan akan menjemput istri di bandara sepulang dari meeting. Jadi dari Jalan Kolam Ayer saya naik bis nomor 966, lalu 3 halte kemudian saya turun, jalan kaki melewati Vihara Buddha, perempatan dan lapangan rumput, dan sampailah di masjid yang arsitekturnya cukup bagus  ini. Seperti biasa, di sore hari bulan Ramadhan, banyak orang datang ke masjid untuk berbuka bersama. Duduk berjejer sambil menunggu hidangan buka puasa disajikan. Karena harus bergegas ke Changi, saya hanya sempat sholat Ashar, lalu langsung berangkat lagi ke stasiun MRT Eunos yang hanya beberapa ratus meter saja jaraknya.

4. Masjid Sultan Kampong Glam
Lokasinya diantara North Bridge Road, Muscat Street, Arab Street dan Kandahar Street, di kawasan wisata tak jauh dari Bugis Junction. Menjelang waktu berbuka puasa banyak penjual makanan menggelar lapaknya dan diserbu oleh banyak pengunjung, baik wisatawan maupun warga Singapura yang mencari makanan seperti Nasi Briyani, kebab, otak-otak, dan sebagainya. Masjidnya cukup megah berarsitektur kontemporer, lantai atas dipakai oleh jamaah wanita. Sholat tarawih 23 rakaat dan bacaan imamnya juga bagus. Kipas angin sekelas baling-baling helikopter tergantung di langit-langit. Banyak jamaah yang menghadiri qiyamullail dan bersahur di masjid ini.

5. Beberapa Musholla
-Musholla di Siemens Center Macpherson Road. Posisinya di dalam gedung depan, lantai 1, di dekat janitor, namun harus melewati beberapa meeting room, hanya muat untuk 3-4 orang tanpa sekat pemisah jamaah perempuan.
-Musholla di Royal Plaza On Scotts Hotel. Masuk ke lobby hotel, ketemu meja resepsionis belok kanan, ikuti tangga. Sudah ada sekat pemisah jamaah perempuan.
-Musholla Changi Airport, Departure Terminal 3. Setelah lewati imigrasi, lihat petunjuk arah prayer room. Belok kiri, lewati toilet, belok kiri lagi (lokasinya cukup tersembunyi). Tempat sholat dan wudhu jamaah laki-laki dan perempuan sudah terpisah.

Indonesia Memasuki Masa "Bulan Madu"

Setelah melewati tahap-tahap perkenalan, cari perhatian, agitasi terhadap saingan, sebagian besar bangsa kita akhirnya mendukung JokowiJK sebagai "jodoh" kepemimpinannya. Hari peresmian sudah ditentukan. Hari-hari selanjutnya akan dihiasi segala untaian ungkapan manis layaknya "pengantin baru" dalam suasana "bulan madu". "Jokowi blusukan 'mesra' di Pulau Enggano", "JK selamatkan TKI dari tiang hukuman", "Jokowi bikin terobosan spektakuler bebaskan Pulau Jawa dari Banjir", "Jokowi bungkam para pencibirnya dengan langsung realisasikan sistem tol laut segala arah segala pulau", "Jokowi pastikan mudik 2015 lancar jaya tidak ada jalan rusak", dan sebagainya.

Berapa lama hal diatas berlaku? Mudah-mudahan sampai 5 tahun kemudian. Jadi di pemilu 2019 Jokowi tidak perlu susah payah kampanye untuk menang 90%. Namun, dalam perjodohan ada masanya bulan madu, ada masanya berkaca pada realita. Sehebat apapun citra Obama di USA selama kampanye 2 periode, dia tetap dianggap gagal oleh kaum republikan. Indonesia yang ada di ambang era bipartisan, akan memandang Jokowi juga dari 2 sisi: sisi permissif dari kelompok liberal pendukung asli Jokowi, dan sisi kritis penolaknya dari kelompok konservatif.

Monday, July 14, 2014

Jerman Juaranya

Assist Andre Schuerrle dan gol Mario Goetze, memupuskan harapan Lionel Messi untuk memberikan gelar juara dunia bagi Argentina. Akhirnya tim Eropa bisa juara di tanahnya benua Amerika.

Statistik Piala Dunia 2014, Menjelang Pertandingan Terakhir

Sejauh ini, hingga menjelang laga final, sudah 170 gol tercetak di piala dunia 2014. Dari jumlah itu, sebanyak 6 gol dibuat oleh James Rodriguez, sang top scorer. Lalu berturut-turut 5 gol oleh Thomas Mueller, 4 gol oleh Lionel Messi, Neymar, Robin van Persie, dan 3 gol oleh Enner Valencia, Karim Benzema, Andre Schuerrle, Arjen Robben, Xherdan Shaqiri. Hanya 2 hattrick terjadi, yaitu oleh Thomas Mueller dan Xherdan Shaqiri.

Dalam hal assist, Juan Cuadrado dan Toni Kroos untuk sementara adalah juaranya, dengan 4 assist. Disusul oleh Thomas Mueller, dengan 3 assist. Ada 13 kali hadiah penalti, hanya 1 yang gagal, yaitu ketika dieksekusi oleh Karim Benzema. Ada 5 gol bunuh diri, sepertinya semua terjadi di babak grup. Gol tercepat dicetak oleh Clint Dempsey, yaitu pada detik ke-30 saat USA melawan Ghana.

Secara tim, 10% gol yang terjadi adalah milik Jerman. Sedangkan tim yang paling banyak kebobolan adalah Brazil dengan 14 gol. Separonya adalah andil Jerman. Pertandingan Brazil versus Jerman di semi final memang paling banyak mendapat sorotan karena memecahkan banyak rekor. Pertandingan ini menghasilkan gol paling banyak yaitu 8 gol (skor 7-1 untuk Jerman). Juga rekor margin gol terbesar. Dan yang paling diingat adalah keberhasilan Miroslav Klose menjadi top scorer sepanjang masa dengan 16 gol, melewati rekornya Ronaldo.

Dalam hal clean sheet, Argentina dan Belanda adalah yang terbaik dengan 4 pertandingan tanpa kebobolan. Kredit tentunya untuk kedua kiper, Sergio Romero dan Jesper Cillessen. Tim yang paling sedikit kebobolan adalah Kosta Rika, hanya kemasukan 2 gol. Sedangkan yang cuma numpang bikin 1 gol adalah Kamerun, Honduras, dan Iran. Pencetak gol termuda adalah Julian Green, 19 tahun, saat USA melawan Belgia.

Sunday, July 13, 2014

Episode Sampul Majalah

Ini sekedar dokumentasi. Pencitraan adalah anak kandungnya politik media. Kalau dulu belum ada media elektronik yang bisa transmit informasi langsung ke ruang pribadi warga, maka pencitraan hanya bisa tersebar dari mulut ke telinga, dan baru terbukti jika bertemu langsung, mendengar orasi sang tokoh misalnya. Kalau sekarang, segala tulisan dan visualisasi akan tiba dalam hitungan detik ke telapak tangan siapapun yang terkoneksi. Itulah esensi iklan Nokia beberapa tahun lalu: Connecting People.

Jadi, politik dan media bisa diibaratkan pula seperti jodoh ketemu gede. Politik sudah mapan dan berpengalaman, sedangkan si media masih kinyis-kinyis, bau kencur, ingusan pula. Lucu.


Disclaimer: Gambar ini bisa benar bisa salah, bisa asli bisa hasil rekayasa. Saya tak bertanggung jawab terhadap kebenarannya. Diperoleh dari sumber mata air Twitter.


Ironi Pemandangan yang Kontras

Dunia ini diisi milyaran manusia. Setiap kelompok manusia punya topiknya masing-masing yang jadi pusat perhatian mereka, jadi kontroversi diantara mereka, mengakibatkan pergesekan, pertengkaran bahkan perang terbuka. Televisi membawa semua topik dari penjuru dunia ke ruang pribadi. Milyaran orang seperti tinggal dalam satu desa kecil. Sepakbola di benua Amerika sana, pemboman Israel atas Palestina, ada di depan mata semuanya. Yang jauh jadi dekat, jadi tahu, jadi ikut merasakan. Pertanyaannya, seberapa banyak dan mendalam semua itu mempengaruhi kita?


Saturday, July 12, 2014

Review Asus Zenfone 4, Ponsel Murah Prosesor Intel

Saya mendapatkan smartphone ini dari Wellcomm setelah beberapa minggu menunggu. Sistem demand and supply Asus sepertinya tidak memprediksi dengan baik minat pasar terhadap seri Zenfone mereka sehingga yang terjadi kok seperti indent mobil! Ini bukan soal larisnya produk namun lebih ke soal logistik.

Saya tertarik memiliki Zenfone 4 lebih karena harganya yang murah, hanya 1,1 juta rupiah. Alasan lain adalah karena saya lebih suka pakai barang yang jarang dipakai orang lain, agak eksklusif, berani beda, non konvensional. Akhirnya ketemulah dengan Zenfone 4 berbasis prosesor Intel, layar 4 inci, Android Jelly Bean 4.3. Memang ada pula seri Zenfone 5 dan 6, namun saya mencukupkan diri dengan Zenfone 4 karena bentuk, ukuran dan harga yang cocok di kantong.

Membuka kotaknya, saya temukan isinya adalah ponsel itu sendiri, charger berbasis micro-USB, dan 2 baterai!! Jadi kapasitas baterai ponsel ini hanya 1200 mAh, maka produsen sepertinya merasa kurang enak dan kemudian memberi bonus baterai cadangan untuk memperpanjang masa pakai harian. Mungkin begitu. Pada prakteknya kemudian, saya biasa charge malam hari menjelang tidur, untuk pemakaian normal, sedikit Whatsapp, sedikit browsing, sedikit menelpon, baterai ini masih bisa bertahan hingga menjelang tidur lagi di malam hari. Jika pemakaian lebih berat, saya akan tancapkan ke port USB di komputer kantor agar bisa dipakai sampai malam saat pulang ke rumah.

Hal teknis lain yang harus jadi pertimbangan saat membeli adalah SIM card. Ponsel ini menggunakan microSIM, bukan miniSIM seperti normalnya ponsel lain. Dengan kata lain, kita harus beli microSIM card dari operator, yang ukurannya lebih kecil dari miniSIM biasa, yang umumnya dipakai untuk iPhone. Pada prakteknya, saya kebetulan punya microSIM cutter untuk memotong miniSIM agar ukuran dan bentuknya sesuai dengan port microSIM. Harganya 30 ribu saja tapi hasilnya sering tidak begitu rapi sehingga harus dirapikan lagi menggunakan gunting. Port microSIM ada dua, jadi saya bisa masukkan microSIM card utama saya, Simpati, yang biasanya untuk voice, serta microSIM card kedua, Tri, yang dipakai untuk akses data.

Layarnya sudah menggunakan Gorilla Glass dan cukup glossy. Saya coba di bawah sinar matahari, cukup silau, tulisan tidak terbaca dengan baik. Mungkin boleh juga ditambahkan anti glare. Layar seukuran 4 inci jika digunakan untuk membaca Al-Quran maka hurufnya jadi jauh lebih kecil dibanding menggunakan tablet. Tapi untuk keperluan membaca ini sudah cukup memadai, meskipun mata kadang lieur juga.

Memori internal ada 8 GB, tapi sudah terpakai pre-installed separonya. Jadi hanya 4 GB tersisa untuk aplikasi dan data tambahan. Silakan tambahkan microSD card jika diperlukan.

Kamera belakang 5 MP, sedangkan kamera depan hanya VGA. Mengingat tak ada flash, maka gunakan kameranya dalam situasi terang agar hasilnya baik. Secara teoritis, 5 MP sebenarnya standar untuk fotografi ponsel. Dengan sedikit kreatifitas dan kesadaran akan keterbatasan kamera, kita masih bisa mendapatkan hasil gambar yang bagus di beberapa situasi yang pas.

Beberapa aplikasi bawaan dari Asus ternyata cukup menarik. Aplikasi Do It Later mengintegrasikan beberapa skedul atau task yang enak dilihat dan digunakan sebagai reminder. Aplikasi What's Next dan Calculator bisa ditampilkan di lock screen. Asus juga punya cloud storage-nya sendiri, serta fungsi radio FM yang tetap membutuhkan bantuan headphone sebagai antena dadakan.

Secara umum, ukuran ponsel ini cukup tipis dan memadai untuk dipegang oleh satu tangan. Body dan layar agak licin, kadang terasa cukup hangat di body belakang. Untuk level smartphone 1 jutaan, Asus Zenfone 4 jelas tidak terkesan murahan.

Hikmah di Balik Sakit, Lapar, dan Hausnya Sesama

Hadits Qudsi:

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT berfirman pada hari kiamat: “Wahai anak Adam! Aku sakit kenapa engkau tidak menjengukku, ia berkata:”Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku menjengukmu, sedangkan engkau adalah Tuham semesta alam.” Allah berfirman: “Engkau tahu bahwa seorang hamba-Ku sakit di dunia akan tetapi engkau tidak menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya sungguh engkau akan dapati Aku di sisinya.” Wahai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu, kenapa engkau tidak memberiku?” Orang itu berkata: “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi-Mu makan, sedangkan engkau adalah Tuhan semesta alam? Allah berfirman: “Engkau mengetahui ada dari hamba-Ku yang kelaparan dan engkau tidak memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya engkau dapati Aku di sisinya. Wahai anak Adam Aku meminta minum padamu, sedang engkau enggan memberi-Ku minum.” Ia berkata: “Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah menjawab: “Seseorang meminta minum padamu dan engkau tak memberinya, sekiranya engkau memberinya minum niscaya engkau dapati Aku di sisinya.” (HR. Muslim)

Thursday, July 10, 2014

Siapapun Pemimpinnya, Cukong yang Bermain

Hasil pilpres akan sangat ketat. Siapapun yang menang dan jadi presiden, mari kita waspadai para pengusaha hitam, dan pengusaha oportunis yang ingin kembalikan modalnya yang terpakai saat kampanye.

Yang namanya cukong senang berjudi. Maka jadilah cukong yang satu pegang calon pertama dan cukong lainnya pegang calon satunya lagi. Cukong menganggap dukungannya sebagai investasi. Maka dia akan cari keuntungan dan posisi jika calon yang didukung berhasil terpilih. Maka tak peduli siapapun presidennya, semua adalah tentang cukong, esensinya hanya cukong belaka, semata beda rasa, cukong rasa A dan rasa B.

Akhirnya Jerman vs Argentina, Final Klasik

Tim yang bermain di semi final adalah tim unggulan semuanya. Keempatnya sering bertemu satu sama lain di pentas piala dunia, dengan hasil bervariasi. Kombinasi yang terjadi saat ini adalah Brazil vs Jerman dan Argentina vs Belanda. Eropa dan Amerika Latin berimbang. Finalnya pun akhirnya berimbang.
  
  
Kekalahan Brazil dari Jerman mengejutkan, namun hanya soal skornya. Brazil sudah kelihatan bukan sebuah tim calon kuat juara sejak pertandingan pembuka. Mencapai semi final adalah hasil yang sangat bagus, apalagi jika minimal bisa merebut peringkat ketiga. Tim ini ternyata hanya bisa disatukan oleh Thiago Silva di belakang, Oscar di tengah, dan Neymar di depan. Bahkan tidak hadirnya Silva saat melawan Jerman membuat perekat yang selama ini mencegah gawang mereka dari kebobolan menjadi kering, pertahanan pun kocar-kacir selama 6-7 menit babak pertama.
  
  
Kekalahan Belanda dari Argentina sudah bisa diprediksi dari menurunnya performa Van Persie. Golnya mentereng di pertandingan pembuka, namun di babak gugur dia gagal produksi gol. Pertandingan terakhir melawan Kosta Rika menyedot terlalu banyak energi positif mereka. Akibatnya, mereka takkan mampu bertahan menghadapi satu ronde lagi adu penalti melawan Argentina. Robben dan Sneijder sudah berusaha maksimal, namun harus diakui bahwa kali ini mereka hanya bisa berebut tempat ketiga melawan tuan rumah.
 
 
Jerman vs Argentina adalah pengulangan final piala dunia 1986 dan 1990. Kedudukan imbang sekarang. Dulu ada Maradona. Sekarang ada Messi. Melihat aksi Argentina melawan Belanda, saya saja bosan dengan kurangnya gairah. Seolah mereka memang bermain mengulur waktu untuk menunggu tos-tosan adu penalti. Berbeda dengan Jerman vs Brazil. Saya lebih terhibur menyaksikan emosi yang bercampur banyak gol dalam intensitas tinggi. Emosi di pihak Brazil karena cederanya Neymar dihadapi oleh Jerman dengan dingin dan klinis, nyaris tanpa emosi.
  
  
Lalu kira-kira bagaimana hasil finalnya? Ini adalah tanah Amerika Latin dan ini adalah panggungnya Messi. Jika dia mampu cetak gol dan pastikan kemenangan Argentina, dia akan langsung peroleh Ballon d'Or lagi tahun ini.

Sunday, July 6, 2014

Tim Underdog vs Tim Langganan Unggulan

Dalam artikel sebelumnya, saya sudah berharap bahwa ada kejutan di 8 besar piala dunia 2014. Kolombia, Prancis, Kosta Rika, Belgia sudah bermain ciamik sejak penyisihan grup, bahkan sejak kualifikasi di zona masing-masing. Sayang tak ada yang berhasil menembus semi final. Masih ada tembok yang terlalu tinggi untuk bisa dilewati. Tembok itu bernama Brazil, Jerman, Belanda, Argentina. Brazil diuntungkan oleh 'angin' yang selalu berhembus dari tribun pendukung tuan rumah. Jerman diselamatkan oleh tradisi 4 besar. Belanda dibantu oleh taktik yang bertemu keberuntungan di saat bersamaan. Argentina tertolong oleh nama besar punggawanya.
  
  
Beberapa nama layak dikenang dari tim-tim underdog ini. Kolombia punya James Rodriguez dan Juan Cuadrado walaupun tanpa Radamel Falcao. Paul Pogba dan Mathieu Valbuena bermain apik untuk Prancis setelah ditinggal Frack Ribery. Joel Campbell dan Bryan Ruiz menaikkan level Kosta Rika meskipun tiada Alvaro Saborio. Divock Origi dan Kevin de Bruyne semakin mengkilap dalam armada 'emas' Belgia.
  
  
Jika diperhatikan lebih seksama, semua tim di 8 besar adalah juara di grup masing-masing. Ini menunjukkan cukup seimbangnya kekuatan antara tim 4 besar dengan 4 tim yang mereka kalahkan. Kolombia juara grup dengan nilai sempurna hasil mempecundangi Yunani, Pantai Gading, dan Jepang. Kosta Rika juarai grup neraka setelah kangkangi Uruguay, Italia, dan Inggris yang jauh lebih flamboyan. Prancis adalah juara dari grup yang terdiri dari Swiss, Ekuador, Honduras. Belgia jadi juara grup setelah taklukkan Aljazair, Rusia, dan Korea. Di 16 besar, keempat tim ini pun menyingkirkan para runner up grup seperti Uruguay, Nigeria, Yunani, dan Amerika.
  
  
Seperti yang banyak dikatakan orang, mungkin ini piala dunia yang paling menarik dibanding sebelumnya. Banyak gol tercetak dan banyak tim non unggulan yang bikin kejutan. Tapi tak ada semifinal sebaik ini: Brazil vs Jerman, Argentina vs Belanda. Terlalu ideal dan susah terwujud. Fantastis!

Saya lebih menyukai duel sesama Amerika Latin di final. Ini adalah tanah mereka. Jerman dan Belanda sudah bermain cukup bagus sebagai turis disana. Namun mengingat Neymar tak akan bermain lagi di sisa babak piala dunia, sementara Messi masih berpeluang, maka kita bisa bayangkan bahwa warga Brazil akan menangis lagi di Maracana.

Saturday, July 5, 2014

Liberal vs Konservatif di Pilpres Indonesia

Melihat konstelasi politik akhir-akhir ini, polarisasi dukungan cenderung mengarah pada 2 kutub. Seolah sudah takdirnya, Pilpres 2014 hanya memberi ruang bagi 2 calon presiden saja. Mungkinkah ini akan berlanjut di masa depan? Lalu siapa saja rombongan dalam kedua kereta itu?

Kita lihat Jokowi cenderung didukung oleh unsur pembela HAM dan kesetaraan gender. Ada tokoh tertentu yang jadi representasi jelasnya. Tapi dibalik itu ada nada-nada liberalisme di belakangnya. Pro lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) akan merasa lebih nyaman di kubu Jokowi. Pendukung pasar bebas pun begitu. Isu yang lebih hangat adalah soal Komunisme. Isu ini sebenarnya tidak baru-baru amat mengingat anggota parlemen partai pendukung Jokowi memang ada yang masih keturunan PKI dan bahkan menulis buku yang terbuka sekali soal itu. Yang gerah dengan perilaku korupsi yang belum juga bisa dibasmi cenderung mengidentifikasikan diri dengan Jokowi, walaupun sebenarnya perilaku korup juga berjangkit parah di kalangan partai pendukungnya. Kubu ini bisa jadi adalah gabungan individu-individu progresif dan sedikit radikal kiri. Sikap mereka lebih reformis dalam baju liberalisme.

Sementara itu, di sisi Prabowo berkumpul unsur-unsur yang diidentifikasi publik sebagai pewaris orde baru. Sebagai mantan menantu penguasa saat gelombang reformasi meninggi, Prabowo pun selalu dikejar-kejar tuduhan pelanggaran HAM saat masih aktif sebagai militer. Banyak partai berbasis massa Islam berada di kubu ini, walaupun partai berbasis massa kelompok Islam tradisional justru ada di pihak sebaliknya. Kutub yang satu ini, rentan dengan tuduhan sebagai sarang koruptor mengingat latar belakang pendukungnya. Pendukung nasionalisasi aset cenderung mengidentikkan diri di kubu ini. Begitu pula yang merasa nyaman dengan stabilitas selama masa SBY dan Soeharto. Kubu ini bisa jadi adalah gabungan individu-individu proteksionis dan reaksioner kanan. Sikap mereka lebih nasionalis dan industrialis dalam baju konservatisme.

Semakin jelas bahwa pilpres 2014 merupakan ujian awal bagi konsep bipartisan Indonesia di masa depan. Golongan Liberal Demokrat di satu sisi, dan Konservatif Republikan di sisi lainnya. Ini akan menyederhanakan pola kehidupan bernegara di masa depan jika benar-benar terwujud.

Lalu adakah kemungkinan alternatifnya? Saya merasa, harus ada Ummatan Wasathan yang posisinya sebagai penyeimbang. Harus ada kekuatan politik lain yang bisa jadi wasit, dan ini urgent. Kekuatan politik ketiga ini, tidak perlu jadi yang terbesar, tidak pula harus memihak. Namun mereka harus mampu mempengaruhi cara berpikir masyarakat dan arah gerak kebijakan publik.

Waktu Sahur, Waktu Utama, Prime Time

Waktu manusia sehari semalam sekitar 24 jam. Lalu adakah yang dianggap sebagai selang waktu paling utama?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman tentang hamba-hamba-Nya yang shalih,

“Orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)

Inilah saat dimana Allah SWT turun ke langit dunia. Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap malam, saat tersisa sepertiga malam terakhir, Rabb kita –tabaraka wa ta'ala- turun ke langit dunia, lalu berfirman, "Adakah seseorang yang berdoa kepada-Ku untuk Aku kabulkan? Adakah seseorang yang meminta-Ku untuk Aku beri? Dan adakah seseorang yang memohon ampun kepada-Ku untuk Aku ampuni?" (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu sahur adalah sepertiga malam terakhir, penghujung malam menjelang subuh. Keutamaannya tidak didapatkan di waktu-waktu lain. Kesempurnaan istighfar di waktu ini diawali dengan kegiatan shalat malam.

Keutamaan ini ada di setiap malam, apa lagi di bulan Ramadhan, dimana SAHUR menjadi sunnah yang diutamakan. Manusia dipaksa untuk bangun di waktu sahur di bulan Ramadhan. Hadits dari Jabir r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat di mana tidaklah seorang Muslim menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, melainkan pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya), dan itu (terjadi) setiap malam." (HR. Muslim dan Ahmad)

Shalat malam itu banyak manfaatnya. Rasulullah SAW bersabda:

"Hendaklah kalian melakukan shalat malam, karena itu merupakan tradisi orang-orang shalih sebelummu. Sesungguhnya shalat malam itu mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari berbuat dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh." (HR. Tirmidzi)

Sholat malam itu ciri manusia mulia. Dari Sahl bin Sa'ad r.a. ia berkata, "Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata:

"Wahai Muhammad, hiduplah semaumu, kamu pun akhirnya akan mati. Cintailah siapa yang ingin kamu cintai, kamu pasti akan berpisah dengannya. Berbuatlah semaumu, pasti akan dapat balasan. Kemudian ia melanjutkan, "kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan shalat malam, dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain" (HR. Hakim)

Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah bin Salam dari Rasulullah SAW bersabda:

"Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan shalat malamlah di saat orang-orang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat" [HR. Tirmidzi]

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Al-Dzariyaat: 15-18)

Syaikh Al-Sa’di –dalam tafsirnya- menjelaskan tentang prakteknya, “Maka mereka memperpanjang shalat sampai waktu sahur. Kemudian mereka menutup shalat malamnya dengan duduk beristighfar kepada Allah layaknya istighfar seorang pendosa untuk dosanya. Istighfar di waktu sahur ini memiliki keutamaan dan keistimewaan yang tidak dimiliki waktu selainnya.”

Catatan:
Panjangnya malam diukur dari waktu maghrib hingga waktu subuh. Misal, di Jakarta maghribnya 18.00 dan subuhnya kira-kira 04.30. Jadi panjangnya malam sekitar 10 jam 30 menit. Berarti sepertiga malam dimulai kira-kira jam 1 malam.

Referensi:
Voa-Islam
Rumaysho

Friday, July 4, 2014

Pengalaman Jauhi Keriuhan Media Lokal

Setelah beberapa hari menjauh dari channel TV lokal maupun portal berita lokal, saya merasa kehidupan jadi lebih tentram, pikiran lebih segar, dan menemukan prespektif yang lebih jernih.

Soal pilpres misalnya, saya hanya menikmati perang spanduk di jalanan semata. Melihat kata JUJUR dijadikan jargon kedua pihak. Bujukan gombal soal kesederhanaan dan kepedulian. Intinya, sudut pandang saya lebih banyak dipengaruhi oleh apa yang saya lihat di lingkungan tempat tinggal maupun kerja, dan apa yang saya dengar dari orang-orang di sekeliling saya. Itulah jejaring sosial yang orisinal.

Rekan-rekan saya tentu saja masih nonton tv, baca koran, baca Detik, dan sebagainya. Merekalah yang menyarikan informasi kepada saya. Tentu dari sudut pandang mereka. Tentu sesuai afiliasi politik mereka pula. Tapi saya bisa menilai dari kejernihan penyampaian maupun latar belakang keseharian mereka, apakah informasi yang mereka sampaikan berguna atau tidak.

Saya masih menyimak Twitter. Informasi yang dipadatkan jadi 140 karakter biasanya to the point tapi penuh distorsi. Tentu tidak banyak waktu saya sediakan hanya untuk timeline Twitter yang singkat-singkat itu. Saya masih baca berita, di internet, tapi lebih ke berita global, seperti BBC, Guardian, CNN. Ini ternyata lumayan berguna untuk mengalihkan kerangka berpikir, dari pelengkap penderita (baca: rakyat skala DKI) menjadi pengamat ketiga, keempat, kelima dan seterusnya (baca : observer independen). Dan di-share lewat blog ini tentunya.

Thursday, July 3, 2014

Spanduk Bersahutan

Kampanye Pilpres 2014 sudah akan mendekati masa tenang sebelum coblosan. Yang menurut survey unggul akan merasa diatas angin. Yang menurut survey tertinggal akan habis-habisan kampanye. Saling perang iklan, perang spanduk, kalau perlu copot spanduk lawan dan tutup dengan spanduk calon sendiri. Bulan Ramadhan, kampanye yang damai aja ya. Kebanyakan swing voter sudah menentukan pilihan sebelum bulan puasa lho. Mereka tinggal nyoblos tak peduli yang Anda usahakan di minggu terakhir.


Ini adalah kelucuan khas kampanye. Asyik juga kalau antar spanduk bisa ngobrol satu sama lain.


Wednesday, July 2, 2014

Penjaga Gawang Tim Tersingkir

Berakhirnya 16 besar piala dunia menyisakan memori tentang kiper-kiper yang sudah bermain bagus membela gawang timnya dari serbuan striker top dunia. Kita tentu tidak bisa menyaksikan mereka lagi di babak selanjutnya.

-Guillermo Ochoa, Mexico: http://m.youtube.com/watch?v=Pax9GQny7tE

-Vincent Enyeama, Nigeria: http://m.youtube.com/#/watch?v=pYpfYKn1LC4

-Rais M'Bolhi, Aljazair: http://m.youtube.com/#/watch?v=Ix6baVJEEqg

Dukung Underdog di 8 Besar Piala Dunia 2014

Tim-tim yang tidak punya tradisi juara Piala Dunia biasanya dianggap sebagai penggembira dalam turnamen 4 tahunan ini. Di 16 besar yang telah lewat, semua prediksi saya benar. Itu karena memang sudah takdir semua berjalan lancar untuk tim yang diatas kertas lebih unggul. Namun bagaimana kalau situasi dibalik? Lihatlah Brazil dan Argentina yang belum menunjukkan diri sebagai tim yang pernah punya legenda hidup sebagus Pele dan Maradona. Messi dan Neymar kelihatan sudah bekerja keras namun secara tim belum terlihat sebagai penantang juara yang serius.
  
  
Brazil, Prancis, Jerman, Argentina. Separo tim 8 besar adalah mantan juara. Belanda adalah mantan finalis. Belgia pernah jadi semifinalis. Kolombia dan Kosta Rika adalah pendatang baru, lebih banyak gugur di fase grup. Ini juga turnamen Eropa vs The rest of the world, mengingat separo tim 8 besar berasal dari Eropa.
  
  
Prancis vs Jerman. Dua mantan juara. Keduanya selalu jadi unggulan. Biarpun liga mereka tak sedahsyat Inggris dan Spanyol, mereka rutin menghasilkan pemain bagus dan tim yang kuat. Lalu siapa yang menang kalau imbang begini? Mungkin adu nyali tendang penalti jadi penentunya. Prancis sedang dalam form-nya dan bisa maju ke 4 besar. Mereka menang meyakinkan melawan Nigeria meskipun butuh 80 menit untuk mencetak gol pertama. Jerman butuh 120 menit untuk mengungguli Aljazair. Sungguh melelahkan secara fisik dan psikis.
  
  
Brazil vs Kolombia. Brazil sudah saatnya kehilangan peluangnya untuk juara. Tim ini tidak meyakinkan sebagai favorit. Dukungan publik tuan rumahlah yang membuat mereka masih tiba di 8 besar. Melawan Chile mereka hanya bisa menang lewat adu penalti. Jelas melelahkan. Underdog justru lebih enak dilihat. Mereka sudah bermain baik sejak kualifikasi zona Amerika Latin. Walau tak ada Radamel Falcao, namun ada James Rodriguez dan Juan Cuadrado yang mencuat namanya. Kolombia sudah saatnya ke 4 besar. Jalanan Brazil bisa penuh oleh demonstrasi lagi.
  
  
Argentina vs Belgia. Kedua tim butuh babak perpanjangan waktu untuk kalahkan lawannya di 16 besar. Seperti Brazil, Argentina akan kesulitan menghadapi tim yang berkualitas karena mereka sendiri belum seperti sebuah tim yang layak disebut kuat. Messi seperti bermain sendiri. Dan maaf, DNA Messi sepertinya bukan di piala dunia. Sementara Belgia, pemain mereka sedang dalam usia emas. Kualitas mereka semakin baik dari hari ke hari. Belgia lebih pantas ke 4 besar.
  
  
Belanda vs Kosta Rika. Semua pasti akan jagokan Belanda karena tradisi. Namun mereka sempat kesulitan hadapi Mexico yang notabene tak sebaik Kosta Rika di zona CONCACAF. Butuh 88 menit untuk mengejar ketinggalan dan mencetak gol kemenangan yang lebih mirip sebuah keberuntungan yang banyak. Kosta Rika pasti kelelahan setelah kalahkan Yunani lewat adu penalti. Namun mereka seharusnya bisa meredam agresifitas Belanda, dan mencuri kemenangan lewat Joel Campbell dan Bryan Ruiz. Kosta Rika siap maju ke 4 besar.
  
  
  
Akhirnya, Kolombia vs Prancis, dan Belgia vs Kosta Rika di semi final. Akankah tim Eropa berjaya di tanah Latin?

Tuesday, July 1, 2014

Pemain Terbaik Piala Dunia 2014 Versi Statistik 2 Minggu Pertama

Penjaga gawang: Vincent Enyeama, Guillermo Ochoa, Claudio Bravo, Diego Benaglio, Tim Howard. Sayangnya 3 nama pertama timnya sudah tersingkir di 16 besar. Padahal jumlah save mereka mengungguli kiper-kiper dari liga utama seperti Neuer, Cesar, Romero, Lloris.

Pemain bertahan: Giorgio Chiellini, Gary Medel, Daniel van Buyten, Daniel Alves, Rafael Marquez, Per Mertesacker, Mats Hummels, Benedikt Howedes. Masuknya pemain tua seperti Marquez menunjukkan betapa kualitasnya masih mumpuni di level atas.

Pemain tengah: Juan Cuadrado, Arjen Robben, James Rodriguez, Miralem Pjanic, Javier Mascherano, Blaise Matuidi, Mathieu Valbuena. Duo Kolombia tampil impresif sejauh ini. Kolombia jadi juara grup bahkan maju hingga 8 besar.

Pemain depan: Neymar, Karim Benzema, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Asamoah Gyan, Alexis Sanchez, Robin van Persie. Semua adalah nama-nama mentereng di liga Eropa.

Jika ingin lihat analisa lebjh lengkap, silakan buka BBC.