Wednesday, July 23, 2014

Indonesia Memasuki Masa "Bulan Madu"

Setelah melewati tahap-tahap perkenalan, cari perhatian, agitasi terhadap saingan, sebagian besar bangsa kita akhirnya mendukung JokowiJK sebagai "jodoh" kepemimpinannya. Hari peresmian sudah ditentukan. Hari-hari selanjutnya akan dihiasi segala untaian ungkapan manis layaknya "pengantin baru" dalam suasana "bulan madu". "Jokowi blusukan 'mesra' di Pulau Enggano", "JK selamatkan TKI dari tiang hukuman", "Jokowi bikin terobosan spektakuler bebaskan Pulau Jawa dari Banjir", "Jokowi bungkam para pencibirnya dengan langsung realisasikan sistem tol laut segala arah segala pulau", "Jokowi pastikan mudik 2015 lancar jaya tidak ada jalan rusak", dan sebagainya.

Berapa lama hal diatas berlaku? Mudah-mudahan sampai 5 tahun kemudian. Jadi di pemilu 2019 Jokowi tidak perlu susah payah kampanye untuk menang 90%. Namun, dalam perjodohan ada masanya bulan madu, ada masanya berkaca pada realita. Sehebat apapun citra Obama di USA selama kampanye 2 periode, dia tetap dianggap gagal oleh kaum republikan. Indonesia yang ada di ambang era bipartisan, akan memandang Jokowi juga dari 2 sisi: sisi permissif dari kelompok liberal pendukung asli Jokowi, dan sisi kritis penolaknya dari kelompok konservatif.

No comments:

Post a Comment