@PakdeWinar: Ingin menangis lihat beliau #Malu cc @af1_ @abdullahhaidir1 @Abuhudzaifah82 @SangPemburu99 pic.twitter.com/BAS4M6D88G -- shared via UberSocial http://ubersocial.com
Salah seorang ulama salaf dahulu menghabiskan waktu malamnya dengan bermunajat kepada Allah dan membaca Al-Qur'an. Beliau mengulang-ulang ayat:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam, 96).
Sampai datang waktu pagi. Setelah shalat subuh salah seorang muridnya datang menemuinya menanyakan atas apa yang dilihatnya semalam. Sang guru berkata: “Tutuplah berita itu, jangan kau ceritakan kepada orang lain”. Sang murid menjawab: “Saya akan menyembunyikannya selama guru masih hidup”. Sang guru berkata: “Tatkala saya membaca ayat ini, aku merasakan dalam hati ada rasa kasih sayang, setiap kali mengulanginya maka semakin besar rasa itu oleh karenanya aku berlama-lama menikmati rasa itu”.
- Al Aswad mengkhatamkan Al-Qur'an pada bulan Ramadhan setiap dua malam, beliau tidur antara Maghrib dan Isya dan di luar Ramadhan mengkhatamkan Al-Qur'an setiap enam hari.
- Urwah bin Zubair setiap hari selalu membaca seperempat Al-Quran dan begitu juga dalam shalat malam, beliau tidak pernah meninggalkannya kecuali pada saat kakinya dipotong.
- Ketika Abu Ja’far Al-Qori’ dimandikan, orang-orang melihat di antara tenggorokan dan hatinya seperti lembaran Al-Quran, yang hadir menyaksikannya tidak meragukan lagi kalau itu cahaya Al-Quran.
- Saat Abu Bakar ‘Ayyasy menghadapi sakaratul maut saudarinya menangis. Beliau berkata: “Wahai saudariku, lihat ke pojok itu sesungguhnya saudaramu telah mengkhatamkan Al-Qur'an 18 ribu kali di situ”
- Al-A’masy berkata: “Yahya bin Watsab termasuk orang yang paling indah bacaan Qur'annya, sehingga saya ingin mengecup dahinya (sebagai penghormatan) karena saking bagusnya bacaannya. Kalau beliau sedang membaca Al-Qur'an engkau tidak akan mendapatkan satupun gerakan di masjid seakan-akan di masjid sedang tidak ada orang" (khusyuk mendengarkan).
Berikut adalah salah satu doa agar hati ini cinta pada Al-Qur’an:
اللَّهُمَّ إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِيْ وَنُورَ صَدْرِيْ وَجَلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّيْ
“Ya Allah, sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu (laki-laki), anak dari hamba-Mu (perempuan). Ubun-ubunku berada di tangan-Mu, takdir-Mu berlaku atasku, dan ketetapan-Mu adalah adli. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang menjadi milik-Mu, Nama yang Engkau lekatkan sendiri untuk diri-mu, atau yang Engkau sebutkan dalam Kitab-mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang diantara hamba-Mu (Nabi), atau yang Engkau sembunyikan di alam keghaiban-Mu; hendaknya Engkau menjadikan Al-Qur’an ini sebagai penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku, penghilang kesedihanku, dan penolak rasa gundahku.”
(Diambil dari sebuah hadits yang shahih, dari riwayat Ibnu Hibban.)
Referensi:
1. http://www.takrim-alquran.org/tanda-hati-yang-jatuh-cinta-pada-al-quran/
2. http://m.arrahmah.com/rubrik/doa-agar-hati-cinta-pada-al-quran.html
No comments:
Post a Comment