Memang kebiasaannya orang Indonesia berdebat soal remeh mungkin ya. Contohnya ini.
Orang yang mengatakan bahwa 4x6 dan 6x4 itu sama, biasanya adalah mereka yang mengutamakan hasil. Kalau hasilnya sama, kenapa harus peduli proses, mungkin begitu kira-kira.
Orang yang mengatakan bahwa 4x6 dan 6x4 itu berbeda, biasanya mereka lebih mendahulukan proses dibanding hasil. Proses harus benar dulu, baru bicara hasil. Maka guru dalam kasus diatas tidak salah. Dia ingin muridnya mengikuti proses berpikir sesuai dengan yang ingin ia tanamkan. Namun sayangnya kakak si murid berpikir terlalu cepat tanpa lebih dulu memahami proses dan konteks apa yang sedang diajarkan ke adiknya.
Pengandaian soal proses dan hasil ini sebenarnya bisa juga kita temui di dunia hukum. Contoh, Luthfi Hasan Ishaaq divonis bersalah karena dianggap korupsi. Yang mengutamakan hasil tentu hanya melihat apa yang ada di permukaan. Bahwa LHI ditangkap KPK, bahwa siapapun yang ditangkap KPK pasti bersalah. Maka PN memutuskan bahwa dia bersalah, PT dan MA juga sama. Semua berpandangan bahwa para hakim yang memutuskan vonis LHI adalah orang jujur yang langka di negeri ini, jadi tidak mungkin salah vonis. Sementara yang mengutamakan proses tentu ingin melihat detailnya dulu. Apakah benar ada kerugian negara akibat tindakan LHI? Apakah ada perubahan kebijakan gara-gara intervensi LHI? Uang siapakah yang dicuci oleh LHI? Apakah ada hubungan antara kerugian negara dengan jumlah istri LHI? Jika tidak ada, mungkin hasilnya akan tetap sama. LHI harus tetap dihukum untuk selamatkan muka jaksa KPK dan para hakim Tipikor yang mulia itu. Namun proses jelas menunjukkan hal yang berbeda.
Dalam dunia pengobatan, 1x3 dan 3x1 hasilnya beda. Kode 1x3 di resep dokter diartikan para apoteker bahwa tiap hari obatnya 3 butir harus dimakan sekaligus. Sebaliknya kode 3x1 diartikan bahwa dalam sehari obatnya harus dimakan 3 kali, masing-masing 1 butir. Totalnya sama, 3 butir obat dalam sehari. Tapi 3x1 berarti obatnya dimakan sedikit demi sedikit, pagi, siang, malam. Sedangkan 1x3 dapat menyebabkan overdosis, penumpukan obat pada satu waktu, bisa memberatkan kerja ginjal!!
Si guru seharusnya tidak langsung menyalahkan jawaban muridnya. Proses bisa jadi salah namun hasil tetap betul. Si murid mestinya berhak dapat nilai setengah untuk tiap soal yang disalahkan.
No comments:
Post a Comment