Ketika ditunjuk sebagai pelatih baru Manchester United, Louis Van Gaal masih menjabat pelatih tim nasional Belanda. Pertandingan piala dunia 2014 memberikan hasil sensasional. Pertandingan pertama, Belanda sukses menekuk juara bertahan Spanyol secara meyakinkan. Di ujung cerita, Belanda merebut juara ketiga setelah kalah dari Argentina dan menang atas Brazil.
Hasil diatas memberi harapan besar bagi fans MU. Begitu melepas posisi di timnas Oranye, LVG langsung tancap gas. MU sukses juara turnamen pemanasan di Amrik. Hasilnya pun fantastis. Tanpa kekalahan, bahkan sempat menaklukkan Real Madrid. Harapan semakin menebal.
Pertandingan pertama Liga Primer hanya menghadapi Swansea. Di Old Trafford pula. Dan MU kalah. Ada apa? David Moyes dimintai komentar tentang penggantinya menjawab bahwa LVG masih butuh waktu. Sama seperti dirinya ketika menggantikan Fergie tahun lalu. The Chosen One tentu senang dengan pencapaian The Proven One di laga perdana Liga Primer. 'Setidaknya saya tidak jelek-jelek amat dibanding LVG', mungkin begitu pikir Moyes. Setidaknya Moyes sempat menang di pertandingan pertama. LVG justru memulai kompetisi sesungguhnya dengan kekalahan. Siapa yang start-nya buruk kalau begitu?
Saya lihat, ini adalah era mundur untuk MU. Kemunduran selalu terjadi di masa transisi antara manajer hebat. Setelah era Busby, MU butuh sekitar satu-dua dekade untuk menguasai liga Inggris kembali. Setelah era Fergie, saya tidak yakin MU akan kembali bersinar dalam waktu dekat. Mungkin butuh waktu satu-dua dekade ke depan baru MU bangkit kembali. Itu pun kalau di masa depan sepakbola masih jadi olahraga primadona di Inggris. Terciptanya generasi seperti Busby Babes dan Class of '92 tidak akan bisa seketika.
No comments:
Post a Comment