Waktu manusia sehari semalam sekitar 24 jam. Lalu adakah yang dianggap sebagai selang waktu paling utama?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman tentang hamba-hamba-Nya yang shalih,
“Orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)
Inilah saat dimana Allah SWT turun ke langit dunia. Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap malam, saat tersisa sepertiga malam terakhir, Rabb kita –tabaraka wa ta'ala- turun ke langit dunia, lalu berfirman, "Adakah seseorang yang berdoa kepada-Ku untuk Aku kabulkan? Adakah seseorang yang meminta-Ku untuk Aku beri? Dan adakah seseorang yang memohon ampun kepada-Ku untuk Aku ampuni?" (HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu sahur adalah sepertiga malam terakhir, penghujung malam menjelang subuh. Keutamaannya tidak didapatkan di waktu-waktu lain. Kesempurnaan istighfar di waktu ini diawali dengan kegiatan shalat malam.
Keutamaan ini ada di setiap malam, apa lagi di bulan Ramadhan, dimana SAHUR menjadi sunnah yang diutamakan. Manusia dipaksa untuk bangun di waktu sahur di bulan Ramadhan. Hadits dari Jabir r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat di mana tidaklah seorang Muslim menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, melainkan pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya), dan itu (terjadi) setiap malam." (HR. Muslim dan Ahmad)
Shalat malam itu banyak manfaatnya. Rasulullah SAW bersabda:
"Hendaklah kalian melakukan shalat malam, karena itu merupakan tradisi orang-orang shalih sebelummu. Sesungguhnya shalat malam itu mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari berbuat dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh." (HR. Tirmidzi)
Sholat malam itu ciri manusia mulia. Dari Sahl bin Sa'ad r.a. ia berkata, "Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata:
"Wahai Muhammad, hiduplah semaumu, kamu pun akhirnya akan mati. Cintailah siapa yang ingin kamu cintai, kamu pasti akan berpisah dengannya. Berbuatlah semaumu, pasti akan dapat balasan. Kemudian ia melanjutkan, "kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan shalat malam, dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain" (HR. Hakim)
Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah bin Salam dari Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan shalat malamlah di saat orang-orang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat" [HR. Tirmidzi]
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Al-Dzariyaat: 15-18)
Syaikh Al-Sa’di –dalam tafsirnya- menjelaskan tentang prakteknya, “Maka mereka memperpanjang shalat sampai waktu sahur. Kemudian mereka menutup shalat malamnya dengan duduk beristighfar kepada Allah layaknya istighfar seorang pendosa untuk dosanya. Istighfar di waktu sahur ini memiliki keutamaan dan keistimewaan yang tidak dimiliki waktu selainnya.”
Catatan:
Panjangnya malam diukur dari waktu maghrib hingga waktu subuh. Misal, di Jakarta maghribnya 18.00 dan subuhnya kira-kira 04.30. Jadi panjangnya malam sekitar 10 jam 30 menit. Berarti sepertiga malam dimulai kira-kira jam 1 malam.
Referensi:
Voa-Islam
Rumaysho