Thursday, January 22, 2015

LSD, Generasi Bunga, Srudukan Maut Outlander di Pondok Indah

Dikutip dari Wikipedia:

Asam lisergat dietilamida (LSD) merupakan suatu jenis narkotika halusinogen. Obat ini bersifat psikedelik dari keluarga ergolina.

Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947, LSD segera menjadi agen terapi yang nampak menimbulkan harapan besar.

LSD relatif bersifat tidak adiktif, dan toksisitas rendah (katanya...). LSD banyak dikenal atas efek psikologisnya yang menyebabkan tertutup/terbukanya mata, perasaan distorsi waktu, kematian ego dan pergeseran kognitif yang dalam, serta berperan penting dalam kontrabudaya tahun 1960 atau pada masa generasi bunga (flower generation).

Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 mikrogram. Jumlah tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir. Cara pengkonsumsiannya bisa diemut atau ditempel.

Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik. Gejala berikut telah dilaporkan: konstraksi rahim, hipotermia, demam, kenaikan kadar gula darah, tegaknya bulu roma, peningkatan curah jantung, cengkeraman rahang, perspirasi, midriasis (dilatasi pupil), produksi air liur dan lendir, suhad (rasa tak dapat tidur), dan hiperefleksia, dan tremor. Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan keadaan fuga disosiatif pada orang-orang yang mengonsumsi beberapa jenis antidepresan tertentu seperti garam litium dan trisiklik.

Mahasiswa masa kini memang menang keren kayaknya, dibanding mahasiswa belasan tahun lalu. Orang tua kaya, hura-hura, mobil besar dan mahal, gaya hidup yang lebih bebas. Ralat: soal hura-hura, sejak jaman dulu sudah ada sih. Pake disco dan breakdance.



No comments:

Post a Comment