Jadi ceritanya kita mau ke Bandung. Tapi pulangnya nanti pengen naik kereta Parahyangan dari Stasiun Bandung ke Stasiun Gambir. Kita belilah tiket secara online di situsnya KAI.
Setelah pilih waktu dan tempat duduk, kita pun bayar secara online, lewat BCA Klikpay. Dapatlah email berisi kode booking dalam format PDF. Lalu kita naik KRL ke Stasiun Jakarta Kota.
Di stasiun ini ketemulah kita dengan anjungan CTM (Cetak Tiket Mandiri). Cukup input kode booking di touchscreen, lalu klik tombol pencarian. Nanti muncul nama kita dan beberapa info lainnya. Lalu cukup klik tombol Print maka printer dot matrix di sebelah pun bekerja. Copot tiket kita dari gulungannya, dan selesai sudah.
Pertanyaan saya, apakah ini konsep yang terbaik? Apakah memang tiket kereta harus dicetak dengan kertas khusus dan format khusus? Apakah konsep ini sudah efisien dan memudahkan penumpang kereta?
Menurut saya, konsep online ticketing itu sudah diterapkan dimana-mana. Ada banyak best-practice yang bisa langsung dicontoh. Tidak lagi perlu trial-and-error dulu. Kenapa tidak, misalnya konsep stasiun diserupakan dengan bandara. Maka tiket kereta mestinya bisa sama statusnya dengan tiket pesawat.
Tiket pesawat bisa dicetak sendiri di rumah. Bahkan ada yang cukup tunjukkan printout pembayaran dari ATM. Bahkan ada yang tak perlu dicetak. Cukup tunjukkan dokumen PDF di layar smartphone saat check-in. Efisien dan aman. Maka tiket kereta tidak perlu ribet sebenarnya. Tidak perlu pula bikin anjungan CTM di Jakarta Kota, Gambir, dan Pasar Senen. Just IMHO.
No comments:
Post a Comment