Gambar yang dikicaukan oleh akun twitter @estiningsihdwi ini sempat ramai dibahas di dunia maya. Saya sudah telusuri kronologi tweet dari akun ini. Tidak ada penyebutan nama BUMN atau nama orang secara khusus. Lalu kenapa jadi ribut sampai merembet ke Ibu Menteri Rini??
Asumsi dan asumsi, tanpa logika deduksi yang pasti. Sekedar menggoreng kata-kata agar makna sampingannya yang kena. Lalu tunggu publik terbakar emosi, baik yang pro maupun kontra. Inilah cermin masyarakat penghamba kapital.
Soal isi dari gambar itu sendiri, tidak ada yang aneh pula. Mbak Esti ini hanya mempertanyakan perlukah ada DISKRIMINASI seperti ini untuk sebuah pekerjaan publik. Menurut saya ini adalah peraturan yang aslinya tak tertulis lalu ada yang resmi menuliskannya.
Target kata-kata dalam gambar ini adalah komunitas pembelajar sunnah. Janggut, celana menggantung, kerudung panjang, adalah sedikit dari ciri pembelajar sunnah ini. Ya dari dulu banyak yang tidak menyukai pembelajar sunnah itu. Tapi bagi mereka, mungkin tidak pernah punya harapan kerja di BUMN. Itulah mengapa kelompok pencinta sunnah ini lebih banyak bergerak di sektor swasta, sektor informal, jadi tidak mengejar cita-cita jadi pegawai.
No comments:
Post a Comment