Sunday, December 28, 2014

Saya INDON dan Saya Bangga

Ada-ada saja bahan untuk menciptakan konflik. Berebut hak orisinalitas makanan lah, hak orisinalitas kesenian lah. Lalu soal sebutan pun bisa jadi pemicu pertengkaran dengan orang serumpun di semenanjung Malaya sana. Orang Malay dan Sing biasa memanggil kita Indon.

Sebenarnya sebutan Indon ini katanya sudah lama dialamatkan ke buruh migran alias TKI kita disana. Karena buruh migran identik dengan pembantu rumah tangga atau kuli bangunan, maka orang Indonesia yang bukan pembantu rumah tangga atau kuli bangunan pun merasa tersinggung. Jadi sebenarnya yang merasa direndahkan siapa sih?

Kalau Anda peduli dengan nasib TKI kita dimanapun, mestinya Anda tak punya masalah untuk duduk sejajar dengan mereka. Apakah derajat Anda lebih tinggi dari mereka? Kalau mereka dipanggil dengan "Indon" oleh majikan Melayu ataupun Peranakan mereka, maka Anda yang jadi majikan di negeri sendiri tidak usah malu.

Dengan sedikit usaha, kita mestinya bisa membelokkan makna "Indon" menjadi lebih terhormat. Orang Indon tak kenal takut. Orang Indon penguasa lautan. Orang Indon bukan budak lembaga keuangan Barat. Orang Indon punya etos kerja, kerja, kerja, bukan pencitraan.

No comments:

Post a Comment