Wednesday, November 26, 2014

Beberapa Informasi Tentang REGIN

REGIN adalah semacam kampanye spionase cyber yang sudah menyerang ratusan komputer dan puluhan jaringan selama bertahun-tahun. Namun keberadaannya baru dibicarakan orang selama beberapa hari terakhir saja. Regin bukan sekedar serangan hacker untuk mencuri informasi kartu kredit, tapi jauh lebih parah dari itu. Regin adalah hasil kerja hacker yang merangkap agen pemerintah. Pemerintah mana?

Regin adalah seperangkat program yang dibuat mampu untuk menyusupi dan mengambil alih, bukan saja sebuah komputer, tapi seluruh jaringan. Regin itu bukan sekedar virus atau malware, tapi lebih tepat disebut sebagai platform yang bisa dipakai untuk berbagai tujuan sesuai kebutuhan si penyerang. Regin bisa mencuri password dan mengembalikan file yang sudah di-delete. Regin menyembunyikan diri dengan memecah jadi beberapa komponen dan menyamar sebagai komponen dari software yang valid dari M******ft.

Salah satu yang katanya jadi korban Regin adalah jaringan kantor Uni Eropa di tahun 2011. Selain itu ada pula B*****om, perusahaan telekomunikasi Belgia di tahun 2010. Beberapa serangan lain terjadi di Timur Tengah, dan cukup parah. Hacker sampai bisa mengambil alih menara GSM, menguping percakapan di ponsel, bahkan bisa pula mematikan keseluruhan jaringan, mengambil alih jaringan kantor presiden maupun bank.

Jadi siapa yang berada di balik serangan Regin? Sejumlah telunjuk langsung mengarah ke beberapa negara yang memang mampu jadi sponsor operasi spionase cyber ini. Beberapa informasi yang dibocorkan Edward Snowden juga sudah mengindikasikan ini. NSA milik USA maupun GCHQ milik Inggris memang sudah berusaha membantah keterlibatan mereka. Sudah bisa ditebak.

Hampir semua perusahaan antivirus papan atas sudah mendeteksi keberadaan Regin bahkan sejak 2003. Namun semua memilih bungkam karena takut bersinggungan dengan operasi NSA/GCHQ. Apalagi jika urusannya soal "global security".

Buat kita, para pengguna awam dari jaringan informasi, wait-and-see saja. Jangan terlalu mengandalkan teknologi untuk informasi yang sifatnya vital.

No comments:

Post a Comment