Dari Amazon hingga Google, semua bicara soal drone sekarang. Drone masih dianggap sebagai produk yang militeristik, penggunaannya masih dibatasi dengan aturan yang tidak cukup jelas. Di USA misalnya, drone amatir tidak boleh terbang melebihi ketinggian 120 meter.
Sebagai produk yang awal mulanya dikembangkan untuk fungsi militer, istilah drone sebenarnya punya konotasi yang membuat aktivis anti perang alergi. Namun kita mulai melihat banyak pengembangan di sektor sipil yang membuat optimis bahwa dalam beberapa tahun ke depan istilah drone tidak lagi menakutkan.
Sebuah perusahaan di China mulai mengembangkan drone 4 baling-baling untuk keperluan fotografi. Ini akan jadi perpanjangan tangan dari tongsis rupanya. Drone ini akan dilengkapi kamera resolusi tinggi dan pemancar wifi. Pilot bisa melihat gambar atau video secara langsung melalui smartphone yang tersambung ke remote controller-nya drone.
Pilot newbie tidak perlu terlalu khawatir tidak bisa mengendalikan drone-nya. Drone ini otomatis akan menghindari wilayah bandara. Dan jika out of range, dia akan otomatis kembali ke titik yang sudah di-set sebelumnya sebagai pangkalannya.
No comments:
Post a Comment