Al-Qur'an faktanya adalah undang-undang yang diturunkan Allah SWT dalam bahasa Arab. Siapapun orangnya, dari bangsa apapun, selama ia muslim, akan membaca Qur'an dalam bahasa Arab. Shalat pun bacaannya dalam bahasa Arab. Lalu kenapa protes ke Yusuf Mansur?
Yusuf Mansur seorang da'i. Tugas da'i mengajak kepada Islam yang komprehensif. Islam agama yang luas, mengatur segala aspek kehidupan.
Al-Qur'an masih orisinal 100%. Belum dicabut dari bumi, jutaan orang hafal minimal sepotong. Hadits shahih juga masih terawat. Semua masih dalam bahasa aslinya. Tidak seperti agama sebelah.
Hafal Al-Quran dan hadits bagus. Lebih baik lagi jika paham. Shalat jangan sekedar ucapkan bahasa Arab tanpa sadar artinya. One day one ayat, itu kampanye YM untuk para penghapal Al-Quran.
One day one Arabic word, itu kelanjutannya. Bukan sekedar Arabic word yang mesti kita kembangkan, tapi itu haruslah Quranic word. Logis!
Bagaimana meresapi isi Al-Quran kalau kita tidak bisa meresapi makna rangkaian kata dalam bahasa Arab yang ada di dalamnya? Ngapain pake terjemahan kalau masih ada aslinya yang terawat 100%. Bisa 'lost in translation' nanti.
Dulu Anton Hilman dalam seri pelajaran bahasa Inggris di TVRI pernah menganjurkan agar kita belajar kosakata English cukup satu kata saja sehari. Lama-lama dalam setahun minimal kita dapat 300 kata yang berhasil dihapal. Lumayan. Apakah YM tidak boleh berkampanye serupa untuk bahasanya Al-Qur'an?
No comments:
Post a Comment