Dengan "mati"-nya merek ponsel NOKIA, berarti berakhir pula era ponsel, atau telepon genggam, alias handphone. Microsoft membeli bisnis ponsel Nokia, lalu mengganti mereknya menjadi Microsoft. Takkan ada lagi produk baru bermerek Nokia.
Nasib Nokia ini mengingatkan saya pada merek ponsel lainnya, Siemens. Merek ini begitu kuat menancap di pikiran banyak pengguna ponsel. Bahkan hingga kini. Jika bicara tentang Siemens, pasti orang langsung menyela dan bertanya: "Oh, Siemens yang jualan handphone itu ya?" Bahkan mungkin banyak yang masih ingat atau menyimpan kaos kostum tim sepakbola Real Madrid yang bertulisan "Siemens Mobile". Itu sudah jadul sekali, jaman Roberto Carlos masih main disana.
Ponsel Siemens dicitrakan dengan tampilan yang maskulin, tangguh, tahan banting. Ponsel pertama saya adalah Siemens C45. Orang banyak menggelarinya ponsel 'doraemon' karena bentuknya. Ponsel kedua saya juga dari Siemens, tipenya SX1. Bentuknya agak aneh, tapi saya senang karena jarang yang pake. Ponsel ini juga sudah bisa internetan. WAP mulai berkembang saat itu.
Ponsel ketiga saya Sony Ericsson K750. Sony Ericsson mengembangkan ponsel dengan keunggulan di 2 fitur tambahan: musik dan foto. K750 hanyalah salah satu diantara ponsel Soner yang mengusung fitur andalan itu.
Saya tidak begitu tertarik dengan ponsel buatan Nokia karena bentuknya yang kurang gagah dan banyaknya pengguna Nokia kala itu. Ponsel Nokia sering pula dijuluki ponsel "sejuta umat". Namun akhirnya saya pakai juga Nokia untuk ponsel keempat saya: E51.
Ketiga merek diatas sudah tak diproduksi lagi kini. Saya merasa sudah tua sekali.
No comments:
Post a Comment